Tampilkan postingan dengan label KARIER. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KARIER. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Mei 2023

DIKLAT PENYUSUNAN JURNAL BBGP JAWA TENGAH TAHUN 2023

 





Karya Ilmiah merupakan unsur penting dalam pengembangan diri bagi guru, tidak sekadar untuk persyaratan administrasi dinas, namun karya ilmiah merupakan bentuk eksistensi diri bagi seorang guru dalam berkarya. Dengan mengingat karya ilmiah merupakan salah satu elemen penting dalam karir guru dan tenaga fungsional maka Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Workshop Penyusulan Karya Ilmiah Artikel Jurnal sebagai bentuk inisiasi bagi guru dan pejabat fungsional dalam menyusun karya ilmiah khususnya dalam bentuk publikasi ilmiah jurnal Artikel. Pada tanggl 10 -11 Mei 2023 BBPGP Jateng telah mengundang 20 orang peserta workshop yang terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas se Jawa Tengah untuk mengikuti workshop penyusunan publikasi karya ilmiah. 




Sabtu, 25 Februari 2023

CONTOH MEMBUAT LAPORAN KARYA INOVATIF UNTUK PKB TAHUNAN PNS

 


Membuat Laporan Dupak Tahunan bagi setiap PNS jabatan fungsional merupakan suatu kewajiban, khususnya bagi seorang guru. Setiap tahunnya guru diwajibkan membuat Dupak Tahunan sebagai syarat untuk pengajuan PANGKAT/ KENAIKAN TINGKAT. Berikut contoh membuat Laporan Karya Inovatif dalam membuat media dalam pembelajaran. Scan Barkode berikut untuk mendapatkan arsip administrasi lengkap membuat laporan karya inovatif media pembelajaran.





Minggu, 21 Agustus 2022

BIMTEK PAUD INKLUSI 2022

 



Pendidikan inklusi adalah penyelenggaraan pendidikan yang salah satunya mengintegrasikan anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar secara bersama dengan anak-anak lainnya dengan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Dalam penyelenggaraan PAUD inklusi, anak usia dini berkebutuhan khusus diharapkan mendapatkan kesempatan akan pengalaman pembelajaran yang setara dengan anak lainnya yang tidak memiliki kebutuhan khusus. Hal ini menyebabkan perlu adanya penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh pendidik untuk dapat memberikan dukungan yang tepat bagi semua anak. Dalam layanan PAUD inklusi penekanan perlu diberikan kepada bagaimana guru dan seluruh masyarakat satuan PAUD memandang anak sebagai individu yang berbeda-beda. Tidak ada dua anak yang perkembangannya sama persis, bahkan pada anak-anak yang berkembang sesuai dengan standar tingkat pencapaian perkembangan pada usianya. Tiap anak unik serta memiliki kemampuan dan hambatan yang berbeda-beda. Hal inilah yang perlu dipahami oleh guru dalam memberikan dukungan bagi pembelajaran anak.

Direktorat PAUD Kemdikbud Ristek melalui program bantuan BOP PAUD ABK memberikan stimulasi bantuan kepada setiap Satuan Pendidikan PAUD yang membuka layanan inklusi bagi anak - anak berkebutuhan khusus, bantuan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan keringanan bagi penyelenggaraan pendidikan inklusi dan memberikan pelayanan pendidikan inklusi lebih maksimal. 



Untuk memantapkan penyelenggaraan pendidikan inklusi di setiap satuan pendidikan PAUD yang menyelenggarakan pendidikan inklusi serta bagi satuan pendidikan PAUD yang memperoleh bantuan BOP PAUD ABK, Direktorat PAUD Kemdikbud Ristek mengundang satuan Pendidikan PAUD untuk mengikuti BIMTEK (Bimbingan Teknis) penyelenggaraan pendidikan PAUD Inklusi. Hal ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi pengelola dan guru agar lebih memahami dalam melaksanakan praktik baik pendidikan inklusi yang nantinya berdampak pada pemberian pelayanan yang tepat guna bagi peserta didik berkebutuhanan khusus.



Berikut materi hasil Bimtek :

1. Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD INKLUSI (UNDUH DISINI)
2. MATERI DIKLAT Narasumber (UNDUH DISINI)
3. Surat Tugas Dan Undangan (UNDUH DISINI)
4. Galeri Dokumentasi Kegiatan (UNDUH DISINI)
5. Cara mengakses E - Proposal BOP PAUD ABK Kemdikbud Ristek (KLIK DISINI)


Minggu, 24 Juli 2022

ORIENTASI PESERTA PPG DALJAB KATEGORI I DI LINGKUNGAN LPTK UNS



Pada bulan Juli ini akan segera dimulai diklat PPG Daljab Kategori I yang diikuti kurang lebih 931 peserta. Dengan rincian 35 peserta dari bidang studi Agribisnis, 35 peserta dari bidang studi Bahasa Inggris, 35 peserta dari bidang studi Bahasa Jawa, 35 peserta dari bidang studi Bimbingan dan Konseling, 25 peserta dari bidang studi Manajemen Perkantoran, 70 peserta dari Bidang Studi Guru PAUD (PGPAUD), 385 peserta dari  Bidang Studi Guru SD (PGSD), 105 peserta dari Guru PJOK, 35 peserta dari Bidang Studi PLB (Pendidikan Luar Biasa), 70 peserta dari Bidang Studi Guru PPKN, 35 peserta dari Bidang Studi Teknik Komputer dan Informatika, 31 peserta dari Bidang Studi Teknologi Konstruksi dan Properti. 
Keseluruhan peserta tersebut wajib mengikuti hari pertama orientasi yang diselenggarakan oleh LPTK UNS pada Senin, 18 Juli 2022 secara daring. 

Berikut Rundown Acara Kegiatan Orientasi Peserta PPG Daljab Kategori I di lingkungan LPTK UNS




PENGIMBASAN DAN PENYEGARAN GURU PAMONG PPG DI LINGKUNGAN LPTK UNS

 



Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penyegaran Dosen dan Guru Pamong PPG Daljab Kategori I yang diselenggarakan oleh Direktorat PPG Kemdikbud Ristek, LPTK UNS sebagai salah satu LPTK penyelenggara PPG Daljab Kategori I menyelenggarakan pengimbasan, pengimbasan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari penyegaran terhadap Dosen dan Guru Pamong LPTK UNS yang nantinya akan diterjunkan untuk memberikan bimbingan dan pendampingan terhadap para peserta PPG Daljab Kategori I Tahun 2022. Kegiatan pengimbasan ini diselenggarakan oleh LPTK UNS sebagai penyelenggara PPG dengan moda daring luring secara HIBRID. Penyampaian materi dan segala petunjuk teknis sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh Direktorat PPG Kemdikbud Ristek. Kegiatan penyegaran dan pengimbasan ini diikuti oleh seluruh dosen, guru pamong dan admin LMS yang terlibat nantinya pada kegiatan penyelenggaraan PPG Daljab Kategori I Tahun 2022 yang sudah diprogramkan akan dilaksanakan secar full daring. 



Sabtu, 27 November 2021

MEDIA SI PAGAR AIR IKUT RAMAIKAN "GERAK PENA P4TK IPA KEMDIKBUD 2021"

 





GERAK PENA ( Gelar Karya Pendidik Sains Indonesia ) merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh P4TK IPA KEMDIKBUDRISTEK sebagai wujud apresiasi bagi Guru SD, SMP, dan SMA yang mengajar dalam bidang IPA. Kegiatan ini di gelar bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 yang digelar di HOTEL GRAND ASRILIA Kota Bandung selama 3 hari yaitu dimulai tanggal 24 - 26 November 2021 dengan menghadirkan 120 guru se-nusantara khususnya para guru IPA dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini diselenggarakan secara HIBRID LEARNING dimana kegiatan dilaksanakan secara langsung dengan sistem daring - luring. Kegiatan GERAK PENA menghadirkan 120 karya terbaik guru IPA se-nusantara yang telah melalui proses seleksi. Para peserta mengirimkan hasil praktik baiknya dan kemudian dipresentasikan secara diskusi pararel, tidak hanya itu hasil karya guru IPA peserta terpilih juga dipajang secara terbuka sehingga dapat dinikmati secara umum oleh peserta lain dengan sistem display galeri .


UNDANGAN 👇


Rabu, 28 Juli 2021

Mengenal Model Pembelajaran Self Regulated Learning


Kurikulum 2013 merupakan sebuat perangkat pembelajaran yang memiliki karakteristik berbasis tematik yaitu kurikulum yang memuat seperangkat kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dihubungkan berdasarkan tema. Tema – tema pada pembelajaran kurikulum 2013 masih dijabarkan lagi berdasarkan beberapa sub tema sehingga menuntut guru lebih kreatif dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, khususnya pengembangan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar yang inovatif akan menarik minat belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih kondusif. Pembelajaran yang kondusif dipengaruhi beberapa faktor salah satunya sintaks pembelajaran yang diaplikasikan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran.

Paradigma Pendidikan masa sekarang telah bergeser dari pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik (students center).Pembelajaran berpusat pada peserta didik membelajarkan peserta didik untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar. Guru sebagai fasilitator dalam belajar sebagai motor penggerak peserta didik dalam mengeksplorasi segala potensinya baik potensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Potensi peserta didik akan tereksplorasi apabila guru dalam mengimplementasikan sintaks pembelajaran lebih tepat guna sesuai kurikulum yang diamanahkan.

Kehadiran buku siswa yang selama ini ada belum mencukupi sepenuhnya akan kebutuhan siswa dan kebutuhan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Maka dari itu diperlukan bahan ajar yang memuat sintaks lebih spesifik dalam proses pembelajaran. Menurut Sistiana Windyariani, dkk (2016) bahan ajar harus memiliki kriteria layak, berkesesuaian, dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, dan menstimulasi akivitas siswa, menyajikan gambar, komunikatif, logis, dan sistematis, kontekstual. Pengembangan bahan ajar dengan sintaks lebih khusus akan memudahkan guru dalam mengimplementasikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Pengembangan bahan ajar yang baik harus berpusat pada peserta didik sehingga dengan demikian akan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bereksplorasi yang pada akhirnya akan membangun keterampilan berpikir kritis (critical thinking skill).

Self Regulated Learning (SRL) merupakan salah satu model pembelajaran sesuai dengan paradigma masa sekarang, karena Self Regulated Learning pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.  Self Regulated Learning (SRL) memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk mengelola secara efektif pembelajarannya sendiri sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Peserta didik mengatur pembelajaran sendiri, maksudnya peserta didik menerapkan strategi belajar yang tepat untuk dirinya hingga memahami konsep – konsep yang dijelaskan oleh guru sebagai fasilitator belajar yang pada akhirnya peserta didik mampu menggunakan pengetahuan yang dimilikinya tersebut untuk memecahkan masalah.

Pembelajaran Self Regulated Learning (SRL) yang membelajarkan peserta didik untuk mengatur cara belajar secara mandiri, mengeksplorasi potensi diri, akan menumbuhkan pula keterampilan peserta didik dalam berpikir kritis karena dengan terbiasa belajar mandiri untuk memecahkan masalah akan membangun rasa ingin tahu sehingga menumbuhkan keterampilan berpikir kritis ( critical thinking skill ).

Pembelajaran Self Regulated Learning (SRL) sangat tepat diterapkan pada kondisi saat Pandemi seperti sekarang ini, karena mengingat aktivitas belajar siswa di sekolah untuk saat ini beralih pada kegiatan BDR (Belajar Dari Rumah), dimana kondisi siswa di rumah yang beragam memberikan catatan bagi guru harus lebih longgar memberikan kesempatan dalam belajar. Dengan model pembelajaran Self Regulated Learning (SRL) peserta didik dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja. Guru tidak harus menjadi satu satunya sumber belajar, namun guru sebagai fasilitator serta katalisator dalam belajar. Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan termasuk ketersediaan fasilitas guna memberi kemudahan dalam kegiatan belajar bagi peserta didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang kurang kondusif dan mendukung menyebabkan minat belajar peserta didik menjadi rendah. Guru berperan sebagai katalisator, yaitu menjadi pemantik yang memotivasi dan menginspirasi untuk menggali dan mengoptimalkan potensi siswa sehingga menjadi suatu pencerahan bagi mereka, yang pada akhirnya mampu membuka wawasannya.

 

 


 

Rabu, 30 Juni 2021

WORKSHOP KETERAMPILAN MENULIS KREATIF BERMUATAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI PADA GURU SEKOLAH DASAR





Keterampilan menulis kreatif di jenjang sekolah dasar sangat penting. Keterampilan menulis kreatif di sekolah dasar dapat dibangun melalui kegiatan menulis puisi sederhana yang bersifat nasehat, yang pada akhirnya berorientasi pada membangun pendidikan budi pekerti.

Menulis puisi sederhana adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan menulis kreatif. Menulis puisi sederhana di jenjang sekolah dasar dapat diberikan pada jenjang kelas bawah seperti kelas 1 - 3 dengan tema mendeskripsikan benda secara sederhana. 

Selain itu, diperlukan pula sebuah instrumen penilaian untuk mengukur hasil keterampilan menulis kreatif, khususnya pada menulis puisi. Contoh - contoh diskriptor dalam instrumen penilaian dalam menulis puisi adalah : penilaian ekspresi, penilaian pelafalan, penilaian intonasi, penilaian penjiwaan, dan lain - lain.

Dengan demikian perlu adanya workshop bagi guru - guru sekolah dasar dalam meningkatkan keterampilan menulis kreatif serta bagaimana menuangkannya dalam bentuk instrumen penilaian. Maka dari itu UNS melalui program setudi PGSD memberikan workshop kepada guru - guru SD untuk memberikan bimbingan teknis bagaimana strategi meningkatkan keterampilan menulis kreatif bermuatan pendidikan budi pekerti pada guru sekolah dasar.

UNDUH DISINI 👇


MATERI DIKLAT 




 

Senin, 28 Juni 2021

CONTOH ESAY SUCCES TAHAP 1 SELEKSI PENGAJAR PRAKTIK

 



Kemdikbud Ristek melalui program PENDIDIKAN GURU PENGGERAK telah membuka peluang bagi para guru/ kepala sekolah/ pengawas sekolah untuk mengikuti seleksi CALON PENGAJAR PRAKTIK. 

CALON PENGAJAR PRAKTIK adalah sebagai pendamping guru penggerak dalam proses pendidikan Guru Penggerak. Praktik pengajar juga berperan sebagai orang yang berbagi praktik baik, mengevaluasi dan memberikan umpan balik (feed back) kepada calon guru penggerak selama pendidikan yaitu 9 bulan.

Sebelum dikukuhkan sebagai PENGAJAR PRAKTIK, seorang calon pengajar praktik harus melalui beberapa tahap seleksi. Tahap seleksi yang pertama meliputi : 
1. Melengkapi Curiculum Vitae
2. Unggah dokumen penting 
3. Membuat Esay 

Nah, pada poin membuat Esay ini, bapak ibu guru sering bertanya - tanya, esay yang bagaimana sich ? ... Berikut contoh Esay yang mengantarkan penulis lolos pada tahap 1 seleksi guru pengajar praktik. 





Senin, 31 Mei 2021

MEDIA TAKTIK BUTARNA ANTARKAN SEBAGAI FINALIS LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN DAN TEMBUS JURNAL INTERNASIONAL

 





Media Tak Tik Butarna merupakan media inovasi pembelajaran hasil kreativitas guru kelas tematik, dimana media Tak Tik Butarna merupakan akronim dari media otak atik bangun datar warna. Media Tak Tik Butarna  dalam implementasinya dapat digunakan di semua tema yang ada di kelas 1. Unsur – Unsur yang di otak atik dalam materi ini adalah muatan pelajaran yang ada pada setiap tema, baik muatan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, serta SBDP. Kesimpulannya media Tak Tik Butarna dapat diimplementasi di semua tema yang ada di kelas tematik.




UNDUH DISINI 👉artikel publish

Kamis, 26 November 2020

PELATIHAN DARING PENGEMBANGAN ARTIKEL JURNAL TEKNODIK TAHUN 2020




Alhamdulilah dipenghujung tahun 2020 ini diberikan kesempatan ikut pelatihan daring penyusunan artikel jurnal ilmiah bereputasi yang diselenggarakan oleh PUSTEKOM KEMDIKBUD melalui kegiatan PELATIHAN DARING PENGEMBANGAN ARTIKEL JURNAL TEKNODIK TAHUN 2020. 

Yth Peserta,    
Jurnal TEKNODIK Pusdatin Kemendikbud, mengundang Bapak dan Ibu sebagai peserta dalam Pelatihan Pengembangan Artikel Jurnal Teknodik (Webinar Series), yang akan dilaksanakan selama 2 minggu. Silahkan hadir dan bergabung pada kelas webinar seriies pada tanggal dan jam sbb:
18 November 2020 09:00 WIB,  
19 November 2020 09:00 WIB,  
25 November 2020 09:00 WIB,  
26 November 2020 09:00 WIB,  

Melalui Zoom Meeting pada tautan: gg.gg/Tatapmaya_TEKNODIK20
Meeting ID: 844 4932 1848
Passcode: teknodik

Catt: 
? 20-24 Nov 2020 Penugasan Mandiri (Merevisi konsep artikel masing-masing sesuai materi)
? 27-30 Nov 2020 Penugasan Mandiri (Merevisi konsep artikel masing-masing sesuai materi)
? Disarankan untuk bergabung di WA grup peserta melalui link https://chat.whatsapp.com/ELF6VmBFz6aEQuUYKFoFse

Atas kehadiran dan partisipasi aktifnya, diucapkan terima kasih. (surat undangan peserta terlampir)
salam,
Tim  Jurnal TEKNODIK

Unduhan :



Minggu, 27 September 2020

MEDIA SI EGUAPI BERBASIS STEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN PADA SISWA KELAS 1 SD

 



Peningkatan Keterampilan Mengkomunikasikan dan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Media Si Eguapi Berbasis STEM Tema Peristwa Alam Kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019

 

Anik Twiningsih, M.Pd

anik.twin@gmail.com

SD Negeri Laweyan No.54 Kota Surakarta, anik.twin@gmail.com

 

Penelitian tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan keterampilan mengkomunikasikan dan hasil belajar siswa dengan penggunaan media alat peraga Si Eguapi berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematics) pada tema peristiwa alam pembelajaran Tematik Kelas I. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak 25 siswa, terdiri dari 8 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Metodologi penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pola : perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, revisi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode diskusi, observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Dari hasil tindakan didapatkan bahwa hasil belajar dan  kemampuan keterampilan mengkomunikasikan siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu siklus I (79,60%) dan siklus II (88,44%), kemampuan keterampilan mengkomunikasikan siswa yaitu siklus 1 (81,48%) dan siklus II (89,67%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan media pembelajaran alat peraga Si Eguapi (Simulasi Erupsi Gunung Api) Berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematics) pada tema peristiwa alam Kelas I dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mengkomunikasikan dan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Laweyan Kota SurakartaTahun Pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci : Media Si Eguapi, STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematics)


UNDUH DISINI 👇👇👇





Rabu, 09 September 2020

Nabung Karya, Antarkan Menjadi Nominasi Peserta Lomba

 



Sudah menjadi agenda tahunan Kemdikbud menghelat berbagai kegiatan perlombaan demi memacu kreasi dan inovasi setiap insan pendidikan Indonesia. Salah satu agenda tahunan itu Lomba Foto dan Artikel Jurnalistik KEMDIKBUD 2020. Alhamdulilah pada tahun ini ada kesempatan bisa mengikuti agenda tahunan bergengsi ini, dan pada akhirnya terpilih sebagai nominasi peserta. Terimakasih kami ucapkan kepada semua yang telah memberikan motivasi kepada kami, Terimakasih kami ucapkan pula kepada Majalah Inspirasi Pendidikan yang telah memberi wahana kepada kami sebagai media publikasi karya kami, yang mengantarkan karya kami sebagai nominasi peserta Lomba Foto dan Artikel Jurnalistik KEMDIKBUD 2020.

Berikut artikel terpilih :


MEMBERDAYAKAN  ETNOMATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

 

Anik Twiningsih, S.Pd.SD

anik.twin@gmail.com

SDN Laweyan No.54 Kota Surakarta

 

 Inovasi pembelajaran untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah hal yang sangat penting bagi seorang guru. Pembelajaran matematika yang selama ini dinilai peserta didik adalah salah satu muatan pelajaran yang sulit akan lebih mudah dipelajari dan menarik minat belajar apabila disajikan lebih unik, Salah satunya melalui pendekatan berbasis etnomatematika. Etnomatematika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya. Keberadaan bentuk matematika dalam budaya lokal saat ini sering diabaikan karena sering dianggap tidak memiliki kontribusi dalam kehidupan modern. Sebaliknya, etnomatematika berkontribusi dalam pengembangan identitas individu serta pengembangan kurikulum sekolah. Etnomatematika menekankan pada faktor sosial budaya dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan matematika serta melihat matematika sebagai praktik dan produk budaya. Hasil studi etnomatematika dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena etnomatematika terkait dengan budaya peserta didik dan kehidupan nyata sehingga mereka merasa terhubung dengan konteks yang dipelajari. Selain itu, memungkinkan peserta didik untuk mencapai pengetahuan yang diperlukan.

Etnomatematika memunculkan kearifan budaya sehingga mampu memotivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, terdapat beberapa kemampuan yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Diantara kemampuan matematika tersebut adalah kemampuan literasi matematika (E. Fajriyah, 2018). Pembelajaran etnomatematika bertujuan menerapkan pengalaman budaya dan praktik peserta didik, komunitas, dan masyarakat secara individu untuk menjadikan pembelajaran matematika lebih bermakna. Lebih penting lagi, etnomatematika memungkinkan peserta didik untuk memahami bahwa pengetahuan matematika tertanam dalam budaya sosial mereka. Guru perlu mengetahui etnomatematika sebagai inovasi pembelajaran matematika alternatif karena guru memainkan peran penting dalam mengembangkan inovasi pada konten dan praktik matematika di sekolah.

Pembelajaran etnomatematika dalam pelaksanaannya dapat di integrasikan dengan pembelajaran tematik di kelas. Dalam setiap pembelajaran tematik guru bisa menerapkan model pembelajaran berbasis etnomatematika dengan menghubungkan budaya lokal setempat yang dekat dengan lingkungan peserta didik. Tentu saja pembelajaran tematik yang diintegrasikan bersama etnomatematika seyogyanya disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Dengan demikian pembelajaran tematik akan lebih bermakna karena selain guru dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai kriteria ketuntasan minimal dilain sisi memupuk peserta didik untuk membentuk karakter serta lebih mengenal budaya lokal yang bisa punah apabila tidak dipelajari.

Pembelajaran etnomatematika selain dapat meningkatkan hasil belajar juga dapat mengembangkan pendidikan karakter yang berbasis kearifan budaya lokal. Peserta didik akan lebih mengenal kekayaan budaya daerah. Kebudayaan daerah perlu digali dan dikembangkan melalui pembelajaran yang menarik, salah satunya melalui pendekatan etnomatematika. Keberhasilan pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan etnomatematika juga dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik, sehingga peserta didik selain belajar tentang budaya juga belajar tentang matematika. Intergrasi antara literasi budaya dan literasi matematika akan memberikan dampak positif pada hasil belajar, tidak hanya pada hasil belajar pengetahuan, namun dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pembelajaran yang telah diperoleh melalui project pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dan pada akhirnya peserta didik akan lebih terampil dalam berpikir baik berpikir secara kritis maupun kreatif. Kesimpulannya etnomatematika memberikan dampak positif terhadap pembelajaran tematik karena selain dapat meningkatkan literasi budaya peserta didik juga dapat meningkatkan literasi matematika peserta didik.


Rabu, 01 Juli 2020

WEBINAR "PENGAWAS KEPALA SEKOLAH, GURU SD, PEMERHATI



Secara historis, KKG terbentuk sebagai  hasil dari kesadaran pentingnya mening - katkan  profesionalitas  guru  melalui  kegiatan seminar atau pelatihan yang mengandalkan partisipasi para guru di tingkat  gugus.  Untuk  itu  dibentuk  KKG  yang terdiri  dari  para  guru  di  tingkat  gugus yang berasal dari 1 SD inti dan 4 sampai 7  SD imbas. KKG yang merupakan wadah pembinaan profesional bagi guru sekolah dasar mempunyai tujuan dalam kegiatannya.  Depdiknas  (2008:4)  menyebutkan tujuan KKG sebagai berikut: 1) memperluas wawasan dan pengetahuan guru; 2) memberi  kesempatan  kepada  anggota kelompok  kerja  atau  musyawarah  kerja untuk  berbagi  pengalaman  serta  saling memberikan  bantuan  dan  umpan  balik; 3)  memberi  kesempatan  kepada  anggota kelompok  kerja  atau  musyawarah  kerja untuk  berbagi  pengalaman  serta  saling memberikan bantuan  dan  umpan  balik; 4)  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan,  serta  mengadopsi  pendekatan pembaharuan  dalam  pembelajaran  yang lebih  profesional  bagi  peserta  kelompok kerja atau musyawarah kerja; 5) memberdayakan  dan  membantu  anggota  kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah; 6) mengubah budaya  kerja  anggota  kelompok  kerja atau  musyawarah  kerja  (meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan  profesionalisme  guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme  di  tingkat  KKG;  7)  meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan  hasil  belajar  peserta  didik,  dan  8) meningkatkan  kompetensi  guru  melalui kegiatan-kegiatan di tingkat KKG. Konsekuensi dari jabatan Guru sebagai profesi  diperlukan  suatu  sistem  pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara terprogram dan berkelanjutan.

Berdasarkan Permenegpan dan Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009 yang dimaksud  dengan  Pengembangan  Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan  kompetensi  guru  yang  dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk  meningkatkan  profesionalitasnya. Unsur PKB salah satunya adalah pengembangan diri dengan melaksanakan kegiatan kolektif guru. Kegiatan Kolektif guru adalah  kegiatan  guru  dalam  mengikuti kegiatan  pertemuan  ilmiah  atau  mengikuti  kegiatan  bersama  yang  dilakukan guru dan bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan (Kemendikbud,  2013:15).  Salah  satu  wadah kegiatan untuk meningkatkan keprofesian guru  tersebut  adalah  Kelompok  Kerja Guru (KKB). Guru yang sudah terlatih dalam salah satu  mata  pelajaran  (Bahasa  Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan mata pelajaran lain)  menjadi  Pemandu  Mata  Pelajaran dalam  gugus  sekolah.  Ketua  KKG  (guru atau kepala sekolah) dipilih oleh para anggota KKG. Program kerja dan jadwal pertemuan  KKG  ditentukan  oleh  para  guru dan  kepala  sekolah.  Fungsi  KKG  antara lain:  tempat  penularan  hasil  penataran, menemukan  dan  memecahkan  masalah kegiatan belajar mengajar, menghasilkan produk  tertentu  seperti  Rencana  jangka  menengah  dan  jangka  panjang,  Satpel, lembar  kerja,  alat  peraga,  penilaian,  dan sebagainya (Soedijarto dkk, 2010:21). Kegiatan KKG perlu dikelola dengan baik  agar  dapat  berjalan  dengan  efektif. Pengelolaan  KKG  mengacu  pada  manajemen  pendidikan.  Penelitian  ini  menggunakan model manajemen KKG (perencanaan,  pengorganisasian,  pelaksanaan, dan melakukan pengendalian). Guru dan kepala  sekolah  juga  terlibat  dalam  ke-giatan  monitoring  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  proses  belajar  mengajar. Tugas guru adalah memonitor kemajuan prestasi peserta didik sebagai umpan balik dalam  merencanakan  kegiatan  yang  sesuai dengan kebutuhan anak.

UNDUH DI SINI👇

MATERI DAN LAPORAN WEBINAR

DOKUMEN LIVE STREAMING

WEBINAR "SASTRA ANAK DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA"



Sastra anak adalah sastra yang berbicara tentang apa saja yang menyangkut masalah kehidupan ini sehingga mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan itu sendiri kepada anak. Buku anak, sastra anak, adalah buku yang menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan dan sekaligus juga menawarkan sebuah kebenaran yang signifikan yang diekspresikan ke dalam unsur-unsur yang layak dan bahasa yang mengesankan. Genre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik umum, atau kategori pengelompokan karya sastra yang biasanya berdasarkan style, bentuk, atau isi. Hal itu membawa konsekuensi pemahaman bahwa dalam sebuah genre sastra terdapat sejumlah elemen yang memiliki kesamaan sifat, dan elemenelemen itu menunjukkan perbedaan dengan elernen padagenre yang lain. Walau mengaku sering terjadi ketumpangtindihan, Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke dalam enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional, puisi, dan nonfiksi dengan masing-masing mempunyai beberapa jenis lagi. Genre drama sengaja tidak dimasukkan karena menurutnya, drama baru lengkap setelah dipertunjukkan dan ditonton, dan bukan semata-mata urusan bahasa sastra . Genre sastra anak yang diusulkan cukup dibedakan ke dalam fiksi, non fiksi, puisi, serta buku bergambar dan komik dengan masing-masing memiliki subgenre. Dasar pembagiannya adalah bentuk'pengungkapan dan isi yang diungkapkan. Sebagaimana Lukens dan dengan argumentasi yang sama, genre drama sementara tidak dimasukkan dalam pembagian genre ini. Dilihat dari waktu kemunculannya, genre fiksi dan puisi dapat dibedakan ke dalam fiksi dan puisi tradisional serta fiksi dan puisi modern .

UNDUH DI SINI 👇


DOKUMEN LIVE STREAMING

Senin, 16 Maret 2020

STRATEGI MEMBUAT TINJAUAN ILMIAH





Minggu, 8 Maret adalah pengalaman pertama saya sebagai nara sumber untuk mengisi mata diklat " Tinjauan Ilmiah", diklat atau wokshop tersebut diselenggarakan oleh Dwija Makmur, merupakan Even Organizer layanan pendidikan yang memfasilitasi para guru untuk kegiatan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), yang pada akhirnya bermuara pada kepentingan untuk naik tingkat bagi ASN.

Nah, disini saya ingin berbagi hasil dari apa yang sudah saya sampaikan kepada audience terkait mata diklat yang sudah saya sampaikan yaitu tentang tinjauan ilmiah. 

Yang perlu digarisbawahi pada materi yang sudah saya sampaikan adalah bahwa menulis adalah sebuah pembiasaan jadi perlu di asah dan jangan takut mencoba. Dan yang kedua, apapun, bagaimanapun hasil original tulisan kita itu lebih berharga dari pada terlihat bagus ternyata hasil mengutip karya orang lain tanpa menggunakan kaidah yang benar. Yang ketiga, jauhi plagiat.

Berikut bahan tayang yang telah saya sampaikan terkait dengan materi tinjauan limiah :





Bapak ibu apabila menghendaki bimbingan tentang penyusunan karya ilmiah bersama saya, bisa menghubungi di nomor wa 081327160922 (GRATIS)