Sabtu, 16 Mei 2020

WEBINAR KESHARLINDUNG KEMDIKBUD 2020 ( Inovasi Pembelajaran dan Kecakapan Guru dalam Antisipasi Penyebaran Covid - 19 Tahap 1)




Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu. Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona.

Pandemi virus corona saat ini sangat memberikan dampak yang sangat ekstrim di berbagai aspek kehidupan, diantaranya pada paradigma pendidikan. Masa pandemi virus corona saat ini memberikan pergeseran pola mengajar guru, yang pada mulanya bertatap muka langsung, namun dengan kondisi masa pandemi ini mengharuskan guru dan peserta didik untuk tidak mengadakan kegiatan pembelajaran secara langsung atau tatap muka, akan tetapi tetap mengadakan interaksi kegiatan belajar mengajar secara maya (virtual) dengan memanfaatkan segala teknologi saat ini. Dengan demikian guru dituntut kreativitasnya dalam menciptakan inovasi pembelajaran untuk peserta didik agar pembelajaran tetap memberikan antusiasme belajar meskipun melalui program "belajar dari rumah".


Peran keluarga untuk program "belajar dari rumah" sangat berperan penting. Keluarga sebagai pendidikan pertama dan utama bagi anak, dengan adanya musim pandemi ini akan lebih dominan, karena anak lebih banyak bersama keluarga dari pada bersama guru. Dengan kondisi seperti ini kerjasama guru, orang tua dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan sangat dibutuhkan, agar tercipta hasil belajar yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan oleh guru. Program "belajar dari rumah" tidak hanya transfer ilmu pengetahuan saja yang dijembatani oleh peran keluarga, akan tetapi penguatan pendidikan karakter lebih penting. Penguatan pendidikan karakter di lingkungan keluarga dibawah peran keluarga akan memberikan dampak positif terhadap pembentukkan karakter anak,utamanya membangun sikap religius, mandiri, gotong royong, nasional dan integritas yang tinggi. 

Inovasi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sebagai pencapaian kompetensi dituntut lebih kreatif, karena kondisi masa pandemi. Kreativitas guru dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran memberikan tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus dinamis mengikuti dan mampu menjawab kebutuhan urgensi pendidikan yang tepat untuk peserta didik di masa pandemi.  Pembelajaran tetap dilaksanakan namun tetap memperhatikan aturan aturan protokol kesehatan masa pandemi, salah satunya tidak bertatap muka. Oleh karena itu pembelajaran maya (virtual learning) lebih berperan penting. Dengan dikolaborasikan dengan model e-learning, kegiatan pembelajaran diharapkan dapat maksimal sehingga memberikan dapat positif kepada peserta didik, baik perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Dr. Sandi Budi Ariawan, M.Pd, salah satu nara sumber Webinar Kesharlindung Kemdikbud, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mengandung poin- poin penting, diantaranya : kompetensi terkuasai dan tujuan pembelajaran tercapai, pembalikan makna belajar mellaui learning by doing, interaksi memperkuat kompetensi, pembelajaran berpusat pada siswa, membangun kemandirian dan belajar sepanjang hayat.


Pembelajaran semasa pandemi memberikan rambu - rambu :
1. Self directed learning (pembelajaran secara mandiri dan langsung)
2. Multi sources (Melalui berbagai sumber belajar)
3. Life Long Learning (Belajar sepanjang hayat)
4. ICT Based Learning ( Pembelajaran berbasis Teknologi )
5. Adaptive Learning ( Pembelajaran yang adaptif)
6. Distance Learning ( pembelajaran jarak jauh)

Bentuk Inovasi guru dimasa pandemi :
1.  Pembelajaran berbasis TIK
2.  Penguatan hubungan keluarga dan siswa
3.  Belajar berorientasi pada budi pekerti
4.  Belajar bagaimana mengatur waktu belajar
5.  Mengadakan evaluasi dan tindak lanjut terhadap data kemajuan belajar siswa

Rekomendasi pembelajaran saat pandemi :
1.  Guru dan siswa sebagai subjek pendidikan
2.  Teknologi dan materi pembelajaran sebagai alat
3.  Peran keluarga lebih dominan
4.  Orientasi pembelajaran ke arah kecakapan hidup siswa
5.  penggunaan TIK harus selalu didampingi











Senin, 04 Mei 2020

Membangun Pendidikan Karakter Anak Berbasis Pelibatan Keluarga Di Masa Pandemic Virus Corona


Membersihkan tempat tidur

  Sholat berjamaah bersama orang tua

Masa Pandemi dampak virus Covid-19 atau virus Corona memberikan  perubahan pola belajar dan mengajar bagi guru kepada peserta didik. Kegiatan belajar dari rumah memberikan tantangan baru bagi guru dalam membelajarkan siswa – siswanya di rumah agar tetap belajar dan tetap berkembang dalam peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill). Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap. Dengan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup peran keluarga lebih utama karena pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu pembelajaran pertama yang dikenal oleh anak, dan pembelajaran pertama dan utama adalah keluarga.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga salah satu hal yang tepat diimplementasikan pada saat musim pandemic seperti saat ini. “Setiap rumah adalah sekolah” merupakan salah satu ajaran dari Ki Hajar Dewantara. Maksud dari “ Setiap rumah adalah sekolah”, hal ini menyiratkan bahwa setiap keluarga adalah sekolah bagi setiap anak, mengingat pendidikan yang pertama dan utama setiap anak adalah keluarga. Maka dari itu di saat pandemic seperti ini, sangatlah tepat pelibatan keluarga kembali digerakkan.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga lebih menekankan pada orientasi peningkatan kompetensi aspek sikap dan keterampilan. Sekalipun aspek pengetahuan juga ada, namun lebih menekankan pada aspek kompetensi sika dan keterampilan. Aspek sikap dan keterampilan berhubungan dengan sikap yang dilakukan oleh anak di rumah dibawah pendidikan dan bimbingan keluarga, yang pada akhirnya membentuk karakter anak yang baik.

Sikap religious , sikap sosial serta keterampilan adalah aspek – aspek yang tidak disadari telah dilakukan oleh anak – anak di rumah seperti, melakukan kegiatan ibadah tepat waktu, membantu orang tua membereskan dan membersihkan rumah serta sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama anggota keluarga.

Pelibatan keluarga dalam membentuk karakter anak adalah bukti nyata praktik baik kolaborasi guru dan orang tua dalam membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam keadaan apapun, kegiatan belajar mengajar dapat dikondisikan, tidak harus disampaikan oleh guru secara langsung namun orangtua dan keluarga mampu menjembatani guru dalam mendidik dan membangun karakter anak. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, akan tetapi aspek sikap dan keterampilan juga akan memberikan peningkatan.

Kesimpulannya musim Pandemi bukan hal yang menjadikan momok terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Musim pandemic memberikan hikmah peran keluarga dalam membentuk karakter anak semakin dominan. Peran dan pelibatan keluarga yang dominan dalam membangun karakter anak akan memberikan dampak positif juga terhadap hubungan guru dan keluarga serta masyarakat sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya semata – mata tugas guru seorang namun harus ada hubungan sinergis antara keluarga dan masyarakat.


#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah