Membersihkan tempat tidur
Sholat berjamaah bersama orang tua
Masa Pandemi dampak virus Covid-19 atau virus Corona memberikan perubahan pola
belajar dan mengajar bagi guru kepada peserta didik. Kegiatan belajar dari
rumah memberikan tantangan baru bagi guru dalam membelajarkan siswa – siswanya
di rumah agar tetap belajar dan tetap berkembang dalam peningkatan pengetahuan,
sikap maupun keterampilan.
Pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara
pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang
keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi
Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan
aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan
belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup (life skill). Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menekankan
pada pengembangan keterampilan dan sikap. Dengan pembelajaran pendidikan
kecakapan hidup peran keluarga lebih utama karena pendidikan kecakapan hidup merupakan
salah satu pembelajaran pertama yang dikenal oleh anak, dan pembelajaran
pertama dan utama adalah keluarga.
Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga salah satu hal
yang tepat diimplementasikan pada saat musim pandemic seperti saat ini. “Setiap
rumah adalah sekolah” merupakan salah satu ajaran dari Ki Hajar Dewantara. Maksud
dari “ Setiap rumah adalah sekolah”, hal ini menyiratkan bahwa setiap keluarga
adalah sekolah bagi setiap anak, mengingat pendidikan yang pertama dan utama
setiap anak adalah keluarga. Maka dari itu di saat pandemic seperti ini,
sangatlah tepat pelibatan keluarga kembali digerakkan.
Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga lebih menekankan
pada orientasi peningkatan kompetensi aspek sikap dan keterampilan. Sekalipun
aspek pengetahuan juga ada, namun lebih menekankan pada aspek kompetensi sika
dan keterampilan. Aspek sikap dan keterampilan berhubungan dengan sikap yang dilakukan
oleh anak di rumah dibawah pendidikan dan bimbingan keluarga, yang pada
akhirnya membentuk karakter anak yang baik.
Sikap religious , sikap sosial serta keterampilan adalah aspek – aspek yang
tidak disadari telah dilakukan oleh anak – anak di rumah seperti, melakukan
kegiatan ibadah tepat waktu, membantu orang tua membereskan dan membersihkan
rumah serta sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama anggota keluarga.
Pelibatan keluarga
dalam membentuk karakter anak adalah bukti nyata praktik baik kolaborasi guru
dan orang tua dalam membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam keadaan apapun, kegiatan
belajar mengajar dapat dikondisikan, tidak harus disampaikan oleh guru secara
langsung namun orangtua dan keluarga mampu menjembatani guru dalam mendidik dan
membangun karakter anak. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap
perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, akan tetapi aspek
sikap dan keterampilan juga akan memberikan peningkatan.
Kesimpulannya musim Pandemi bukan
hal yang menjadikan momok terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Musim
pandemic memberikan hikmah peran keluarga dalam membentuk karakter anak semakin
dominan. Peran dan pelibatan keluarga yang dominan dalam membangun karakter
anak akan memberikan dampak positif juga terhadap hubungan guru dan keluarga
serta masyarakat sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya semata – mata
tugas guru seorang namun harus ada hubungan sinergis antara keluarga dan
masyarakat.
#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah