Alur pelaksanaan kegiatan
membangun budaya literasi melalui keterampilan berpikir kritis siswa berbasis HOT (Higher
Order Thinking Skills) secara praktis dapat digambar melalui gambar berikut
: Kegiatan literasi dikembangkan dengan meningkatkan kemampuan literasi mata
pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca disemua mata
pelajaran dengan tahap – tahap : pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.
Tahap pembiasaan ini dapat dilakukan dengan kegiatan membaca 15 menit sebelum
pelajaran dimulai. Tahap pengembangan dapat dilakukan dengan menyediakan
beragam pengalaman membaca, kegiatan gemar membaca dan menulis, serta membaca
buku pengayaan fiksi dan nonfiksi. Tahap pembelajaran dapat dilakukan dengan
melaksanakan kegiatan literasi terpadu dengan menyesuaikan tema dan mata
pelajaran.
Berpikir kritis merupakan
salah satu out put yang diharapkan
dari kegiatan membangun budaya literasi, dengan budaya literasi diharapkan
meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik sehingga membentuk
karakter peserta didik yang terampil dalam memecahkan masalah serta
menganalisis segala bentuk informasi yang telah didapat dari apa yang telah
mereka baca atau pelajari. Pembiasaan budaya baca menumbuhkan rasa ingin tahu
peserta didik sehingga memunculkan permasalahan yang harus dipecahkan, sehingga
menuntut peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi juga, dan
pada akhirnya peranan penting HOTS (Higher
Order Thinking Skills) sangat
diperlukan.
Pembelajaran dengan mengintegrasikan budaya literasi melalui keterampilan
berpikir kritis siswa berbasis HOTS (higher
order thinking skills) dapat diimplementasikan dalam tahap – tahap
pembelajaran berlangsung. Efektifnya budaya literasi melalui budaya baca dapat
diimplementasikan pada tahap kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan inti
pembelajaran di kelas seorang guru dapat mengintegrasikan budaya baca dengan
mengaitkan tema atau pelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran saat itu
berlangsung. Budaya literasi yang terintegrasi dalam kegiatan inti pembelajaran
harus mengacu pada pemecahan masalah – masalah yang berhubungan dengan pokok
bahasan sehingga ada keterkaitan antara pengembangan budaya literasi dengan kompetensi
inti dan kompetensi dasar yanga akn dicapai oleh guru.
Keterpaduan dan sinkronisasi antara kegiatan pembelajaran di kelas dengan
membangun budaya literasi melalui keterampilan berpikir kritis siswa akan berdampak positif pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
peserta didik yang mampu memecahkan masalah – masalah yang bersifat HOTS (higher order thinking skills) sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) penilaian yang menjadi standar pencapaian
kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggi
Lestari, Asep Saepulrohman, Ghullam Hamdu (2017). Pengembangan Soal Tes Berbasis HOTS Pada Model Pembelajaran Latihan
Penelitian Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, Volume 22, No. 1,
Tahun 2017, hlm 9 – 17
Ari
Irawan & Chatarina Febriyanto (2016). Penerapan
Strategi pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 1, Juni 2016, hlm 9 -17
Kemdikbud (2016). Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta : Kemdikbud
Kemdikbud
(2016). Panduan Bagaimana Pendidik Dapat
Menulis Soal Yang Berkriteria Untuk Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta :
Kemdikbud
Rahayu
Herawati, Rustono W.S, Ghillam Hamdu (2014). Pengembangan Asesmen HOTS Pada pembelajaran Berbasis Masalah Tema
Bermain Dengan Benda – Benda Di Sekitar. Jurnal Ilmu Pendidikan,Tahun 2014,
hlm 151 – 159
Riska Gantari (2016). Pembelajaran Membaca Dengan Pendekatan
Proses Untuk Meningkatkan Budaya Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Guru “COPE’, No. 02/Tahun XX/Nopember 2016
Suherli
Kusmana (2017). Pengembangan Literasi
Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Dan Menengah. Diagnosis-Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan
Indonesia, Vol.1, No.1, Februari 2017
Ucu
Cahyana, Abdul Kadir, Monalisa Gherardini (2017). Relasi kemampuan Berpikir Kritis Dalam Kemampuan Literasi Sains Pada
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar, Tahun 26 Nomor 1, Mei
2017, hlm 14 – 22
Kemdikbud.(2015). Mendikbud Luncurkan Gerakan Literasi Sekolah