Tampilkan postingan dengan label NABUNG KARYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NABUNG KARYA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Oktober 2020

NABUNG KARYA ANTARKAN MENJADI NOMINASI LOMBA KEMDIKBUD

 



Beberapa waktu lalu Kemdikbud melalui laman https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/ menyelenggarakan perlombaan Blog dan Vlog untuk siswa dan guru, hal ini sebagai upaya memberdayakan siswa dan guru dalam melestarikan pendidikan karakter yang saat ini menjadi agenda nawacita yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo menuju INDONESIA MAJU, SDM UNGGUL.


Masa Pandemi dampak virus Covid-19 atau virus Corona memberikan  perubahan pola belajar dan mengajar bagi guru kepada peserta didik. Kegiatan belajar dari rumah memberikan tantangan baru bagi guru dalam membelajarkan siswa – siswanya di rumah agar tetap belajar dan tetap berkembang dalam peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill)Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap. Dengan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup peran keluarga lebih utama karena pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu pembelajaran pertama yang dikenal oleh anak, dan pembelajaran pertama dan utama adalah keluarga.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga salah satu hal yang tepat diimplementasikan pada saat musim pandemic seperti saat ini. “Setiap rumah adalah sekolah” merupakan salah satu ajaran dari Ki Hajar Dewantara. Maksud dari “ Setiap rumah adalah sekolah”, hal ini menyiratkan bahwa setiap keluarga adalah sekolah bagi setiap anak, mengingat pendidikan yang pertama dan utama setiap anak adalah keluarga. Maka dari itu di saat pandemic seperti ini, sangatlah tepat pelibatan keluarga kembali digerakkan.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga lebih menekankan pada orientasi peningkatan kompetensi aspek sikap dan keterampilan. Sekalipun aspek pengetahuan juga ada, namun lebih menekankan pada aspek kompetensi sika dan keterampilan. Aspek sikap dan keterampilan berhubungan dengan sikap yang dilakukan oleh anak di rumah dibawah pendidikan dan bimbingan keluarga, yang pada akhirnya membentuk karakter anak yang baik.

Sikap religious , sikap sosial serta keterampilan adalah aspek – aspek yang tidak disadari telah dilakukan oleh anak – anak di rumah seperti, melakukan kegiatan ibadah tepat waktu, membantu orang tua membereskan dan membersihkan rumah serta sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama anggota keluarga.

Pelibatan keluarga dalam membentuk karakter anak adalah bukti nyata praktik baik kolaborasi guru dan orang tua dalam membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam keadaan apapun, kegiatan belajar mengajar dapat dikondisikan, tidak harus disampaikan oleh guru secara langsung namun orangtua dan keluarga mampu menjembatani guru dalam mendidik dan membangun karakter anak. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, akan tetapi aspek sikap dan keterampilan juga akan memberikan peningkatan.

Kesimpulannya musim Pandemi bukan hal yang menjadikan momok terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Musim pandemic memberikan hikmah peran keluarga dalam membentuk karakter anak semakin dominan. Peran dan pelibatan keluarga yang dominan dalam membangun karakter anak akan memberikan dampak positif juga terhadap hubungan guru dan keluarga serta masyarakat sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya semata – mata tugas guru seorang namun harus ada hubungan sinergis antara keluarga dan masyarakat.


#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah



Kamis, 08 Oktober 2020

AKTUALISASI PANCASILA DI ERA KEBIASAAN BARU

 


AKTUALISASI PANCASILA DI ERA KEBIASAAN BARU

 

Anik Twiningsih, M.Pd

Email : anik.twin@gmail.com

SD Negeri Laweyan No.54 Kota Surakarta

 

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sarat dengan pesan moral yang terkristalisasi sila – sila Pancasila. Pesan moral yang terkandung dalam sila – sila Pancasila memberikan penguatan pendidikan karakter dan nilai – nilai luhur budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan oleh kita sebagai tunas Pancasila. Penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam ruh dan jiwa Pancasila harus tetap lestari. Keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan nilai – nilai Pancasila. Keluarga sebagai pendidikan utama dan pertama sangat menentukan pembentukan karakter anak. Maka dari itu, sebelum anak memasuki lingkungan sekolah formal, nilai – nilai Pancasila seyogyanya diberikan oleh keluarga. Penanaman dan pembentukan karakter (character building) nilai – nilai Pancasila melalui peran keluarga, dapat dibangun melalui pembiasaan – pembiasaan baru yang dapat dikoordinasikan dengan sekolah sebagai satuan pendidikan formal, agar terjadi praktik baik serta adanya sinkronisasi keluarga dan sekolah. Dengan adanya sinkronisasi keluarga dan sekolah dalam implementasi kristalisasi nilai – nilai Pancasila, akan membentuk karakter rasa cinta tanah air (nasionalisme) sebagai insan Indonesia yang ber-Pancasila.

Pandemi Covid-19 tidak dipungkiri telah mengguncang dunia, tidak terkecuali pada dunia pendidikan. Paradigma pendidikan tersentak berbenah diri merapat agar tidak tenggelam akibat dasyatnya gelombang badai Pandemi Covid-19. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Belajar Dari Rumah (BDR), Blended Learning, E-Learning, merupakan sebagian deret barisan dari program pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menghalang badai Pandemi agar roda pendidikan tetap berputar. Pandemi memberikan dampak kepada semua pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk guru dan orangtua. Pandemi mengubah lazimnya strategi pembelajaran di sekolah secara langsung menjadi strategi pembelajaran di sekolah secara tidak langsung. Akibat Pandemi, pembelajaran di sekolah secara langsung harus berbalik arah mengaplikasikan strategi pembelajaran tidak langsung melalui model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill).

Menurut Ausubel, belajar bermakna merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan materi-materi yang disampaikan guru, guru menysun materi sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat benar-benar bermakna bagi siswa. Dalam pembelajaran ini peserta didik dapat menggunakan lebih banyak indranya tidak hanya mendengar atau melihat saja namun siswa juga melakukan. Belajar bermakna merupakan pendekatan pengelolaan sistem pembelajaran melalui metode belajar aktif menuju belajar mandiri. Pengalaman belajar hasil pembelajaran bermakna oleh guru sangat ditentukan oleh bagaimana guru mengemas rencana pembelajaran itu serta lingkungan belajar siswa. Pendidikan karakter sebagai salah satu produk pembelajaran bermakna, kristal – kristalnya sangat bertalian erat dengan ruh dan jiwa Pancasila, mengingat didalam sila – sila Pancasila sarat akan nilai – nilai penguatan pendidikan karakter, diantaranya nilai religius, nilai kemandirian, nilai nasionalisme, nilai gotong royong, dan nilai integritas. Hal ini sesuai Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). “PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai – nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratrif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan tanggungjawab,” bunyi Pasal 3 Prepres Nomor 87 Tahun 2017, sehingga semakin jelas adanya garis benang merah keterkaitan antara penguatan pendidikan karakter dengan Pancasila.BDR ( Belajar Dari Rumah ) merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Kemdikbud yang telah dilaksanakan selama masa Pandemi, Begitu juga model Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) untuk saat ini merupakan rekomendasi pemerintah dalam masa Pandemi. PJJ dapat dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan baik secara daring ataupun luring. SeeSaw Class merupakan salah satu aplikasi / platform yang dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana menjembatani Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Melalui aktivitas belajar berbasis dalam jaringan Seesaw Class, guru dapat mengaktualisasi kegiatan - kegiatan Belajar Dari Rumah ( BDR ), tidak terkecuali aktualiasasi nilai - nilai Pancasila. Aktualisasi nilai - nilai Pancasila melalui strategi PJJ berbasis daring memang memerlukan gotong royong orangtua bersama guru agar program BDR menjadi sebuah praktik baik. Sehingga pada akhirnya pembangunan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga akan berdampak positif juga pada penanaman nilai - nilai Pancasila berbasis pendidikan keluarga.

Penguatan pendidikan karakter sebagai salah satu produk kristalisasi nilai - nilai Pancasila perlu dikoordinasikan secara baik bersama guru dan keluarga. Penguatan pendidikan karakter dapat dibangun melalui kegiatan pembiasaan di lingkungan keluarga. Berangkat dari hal - hal kecil seperti ketaatan beribadah di rumah, saling menyayangi, menjaga sopan santun terhadap orangtua, suka berbagi, musyawarah keluarga, dan sebagainya. Namun hal - hal kecil tersebut memerlukan stimulus dari guru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan agar menghasilkan produk praktik baik. Produk praktik baik itu adalah terciptanya tunas - tunas Pancasila yang senantiasa berjiwa Pancasila, dan pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia Maju, Sumber Daya Manusia Unggul.

BDR dan Penguatan Pendidikan Karakter merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, karena penguatan pendidikan karakter lebih dominan dibangun dari hasil didikan keluarga di lingkungan rumah. Karakter setiap anak sangat ditentukan pola asuh keluarga. Pola asuh keluarga menentukan karakter anak maka dari itu penanaman nilai - nilai pancasila melalui pelibatan keluarga sangat ditentukan pula pada pola asuh keluarga terhadap anak. Keluarga yang telah membudayakan nilai - nilai Pancasila akan tercermin pada bagaimana karakter anak tersebut. Anak - anak yang sudah dibiasakan dengan tatanan hidup ber - Pancasila akan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Dengan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi akan menumbuhkan rasa patriotisme. Sifat patriotisme adalah sikap pantang menyerah, serta semangat berjuang. Dalam Era masa kini semangat berjuang sangat penting dan perlu dibangun. Dengan sikap semangat berjuang akan melahirkan pola pikir yang terbuka, kritis, kreatif, mengutamakan kerjasama, dan komunikasi ( musyawarah ). Pola pikir yang terbuka, kritis, kreatif, mengutamakan kerjasama, dan komunikasi merupakan unsur - unsur keterampilan Abad 21. Dengan demikian, Penguatan pendidikan karakter melalui aktualisasi nilai - nilai Pancasila akan melahirkan keterampilan - keterampilan pada anak yaitu keterampilan Abad 21, dimana keterampilan Abad 21 ikut mengambil peran penting dalam mencetak Pelajar Pancasila.

Enam profil dari Pelajar Pancasila, yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia, Kebhinekaan Global, Gotong royong, Kemandirian, bernalar Kritis dan Berfikir Kreatif. Profil Pelajar Pancasila inilah yang akan mampu menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi berbagai tantangan global. Pelajar Pancasila berorientasi mencetak tunas – tunas Pancasila melalui integrasi pembelajaran di sekolah. Guru harus mampu mengkombinasikan kristal – kristal Pancasila melalui kegiatan pembelajaran secara inklusif. Pembelajaran inklusif disini merupakan pembelajaran yang diimplementasi secara menyeluruh, adanya saling berkaitan, saling bertalian setiap substansi pembelajaran. Menyeluruh kepada sasarannya, nilai – nilai Pancasila diberikan kepada semua peserta didik tanpa memandang perbedaan. Menyeluruh ke semua jenjang, nilai – nilai Pancasila diimplementasikan kepada semua jenjang pendidikan.

Harapannya, aktualisasi nilai – nilai Pancasila pada era pembiasaan baru ini agar terjaga kelestarian kristal – kristal Pancasila sebagai warisan nenek moyang kita. Sebagai hasil perjuangan para pahlawan kita. Sebagai nilai – nilai luhur yang mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia. Yang pada akhirnya berdapat positif pada semua aspek kehidupan bangsa, baik nantinya berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat serta bangsa.

 

#ARTIKELBAKTIPANCASILASD2020

#AktualisasiNilaiNilaiPanacasila

#PenguatanPendidikanKarakter

#BelajarSepajangHayat

#BelajarDariRumah

#SinkronisasiKeluargaDanSekolah

#BaktiPancasila

#Kemdikbud2020








Rabu, 09 September 2020

Nabung Karya, Antarkan Menjadi Nominasi Peserta Lomba

 



Sudah menjadi agenda tahunan Kemdikbud menghelat berbagai kegiatan perlombaan demi memacu kreasi dan inovasi setiap insan pendidikan Indonesia. Salah satu agenda tahunan itu Lomba Foto dan Artikel Jurnalistik KEMDIKBUD 2020. Alhamdulilah pada tahun ini ada kesempatan bisa mengikuti agenda tahunan bergengsi ini, dan pada akhirnya terpilih sebagai nominasi peserta. Terimakasih kami ucapkan kepada semua yang telah memberikan motivasi kepada kami, Terimakasih kami ucapkan pula kepada Majalah Inspirasi Pendidikan yang telah memberi wahana kepada kami sebagai media publikasi karya kami, yang mengantarkan karya kami sebagai nominasi peserta Lomba Foto dan Artikel Jurnalistik KEMDIKBUD 2020.

Berikut artikel terpilih :


MEMBERDAYAKAN  ETNOMATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

 

Anik Twiningsih, S.Pd.SD

anik.twin@gmail.com

SDN Laweyan No.54 Kota Surakarta

 

 Inovasi pembelajaran untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah hal yang sangat penting bagi seorang guru. Pembelajaran matematika yang selama ini dinilai peserta didik adalah salah satu muatan pelajaran yang sulit akan lebih mudah dipelajari dan menarik minat belajar apabila disajikan lebih unik, Salah satunya melalui pendekatan berbasis etnomatematika. Etnomatematika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya. Keberadaan bentuk matematika dalam budaya lokal saat ini sering diabaikan karena sering dianggap tidak memiliki kontribusi dalam kehidupan modern. Sebaliknya, etnomatematika berkontribusi dalam pengembangan identitas individu serta pengembangan kurikulum sekolah. Etnomatematika menekankan pada faktor sosial budaya dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan matematika serta melihat matematika sebagai praktik dan produk budaya. Hasil studi etnomatematika dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena etnomatematika terkait dengan budaya peserta didik dan kehidupan nyata sehingga mereka merasa terhubung dengan konteks yang dipelajari. Selain itu, memungkinkan peserta didik untuk mencapai pengetahuan yang diperlukan.

Etnomatematika memunculkan kearifan budaya sehingga mampu memotivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, terdapat beberapa kemampuan yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Diantara kemampuan matematika tersebut adalah kemampuan literasi matematika (E. Fajriyah, 2018). Pembelajaran etnomatematika bertujuan menerapkan pengalaman budaya dan praktik peserta didik, komunitas, dan masyarakat secara individu untuk menjadikan pembelajaran matematika lebih bermakna. Lebih penting lagi, etnomatematika memungkinkan peserta didik untuk memahami bahwa pengetahuan matematika tertanam dalam budaya sosial mereka. Guru perlu mengetahui etnomatematika sebagai inovasi pembelajaran matematika alternatif karena guru memainkan peran penting dalam mengembangkan inovasi pada konten dan praktik matematika di sekolah.

Pembelajaran etnomatematika dalam pelaksanaannya dapat di integrasikan dengan pembelajaran tematik di kelas. Dalam setiap pembelajaran tematik guru bisa menerapkan model pembelajaran berbasis etnomatematika dengan menghubungkan budaya lokal setempat yang dekat dengan lingkungan peserta didik. Tentu saja pembelajaran tematik yang diintegrasikan bersama etnomatematika seyogyanya disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Dengan demikian pembelajaran tematik akan lebih bermakna karena selain guru dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai kriteria ketuntasan minimal dilain sisi memupuk peserta didik untuk membentuk karakter serta lebih mengenal budaya lokal yang bisa punah apabila tidak dipelajari.

Pembelajaran etnomatematika selain dapat meningkatkan hasil belajar juga dapat mengembangkan pendidikan karakter yang berbasis kearifan budaya lokal. Peserta didik akan lebih mengenal kekayaan budaya daerah. Kebudayaan daerah perlu digali dan dikembangkan melalui pembelajaran yang menarik, salah satunya melalui pendekatan etnomatematika. Keberhasilan pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan etnomatematika juga dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik, sehingga peserta didik selain belajar tentang budaya juga belajar tentang matematika. Intergrasi antara literasi budaya dan literasi matematika akan memberikan dampak positif pada hasil belajar, tidak hanya pada hasil belajar pengetahuan, namun dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pembelajaran yang telah diperoleh melalui project pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dan pada akhirnya peserta didik akan lebih terampil dalam berpikir baik berpikir secara kritis maupun kreatif. Kesimpulannya etnomatematika memberikan dampak positif terhadap pembelajaran tematik karena selain dapat meningkatkan literasi budaya peserta didik juga dapat meningkatkan literasi matematika peserta didik.


Selasa, 07 April 2020

KUMPULAN PANTUN CORONA KARYA KELAS 3 SDN LAWEYAN KOTA SURAKARTA 2019 2020


PANTUN 1
(M. Fabian Eka Raharjo)

Ibu pergi membeli ikan patin
Dimasak untuk bekal sekolah kita
Cuci tangan secara rutin
Agar terhindar dari corona

Ikan tuna,ikan lohan
Bila beradu si tuna kalah
Wahai corona jangan lama bertahan
Kami rindu ibu bapak guru di sekolah


=================================

PANTUN 2
(Fayola Elysia Putri)

Ke pasar beli mangga
Rasanya begitu lezat
Mari jauhi corona
Agar hidup kita sehat


Buah mangga buah melon
Lebih enak buah semangka
Mari jauhi kerumunan
Agar kita terhindar dari bahaya

===================================

PANTUN 3
(Agvira Dwina Ramadhani)


Jalan jalan cari makan
Jangan lupa beli banana
Hindari keramaian
Agar terhindar dari korona


Pergi ke pasar ketemu teman 
Sambil beli bunga mawar
Mari tetap jaga kesehatan
Agar virus tidak menyebar


===================================

PANTUN 4
(Inas Sanusi)


Ular sanca tidak berbulu 
Sudah pasti bukan teman kangguru 
Wahai corona cepatlah berlalu
Karena mamaku tidak cocok jadi guru


Pergi ke pasar membeli ketan
Kantung terjatuh sia sia
Mari kita jaga jarak dan kesehatan
Karena virus corona tak kenal usia


==================================


PANTUN 5
(Haikal Prasetya Adhi)


Semua bermula dari Wuhan
Menyebar kemana-mana tanpa pemberitahuan
Melampaui batas Negara dan Jabatan
Memapar Segala Bangsa tanpa ampunan

Di Korea menyebar dari tempat peribadatan
Melanda Qom, tempat suci Syiah di Iran
Di Italia merebak di Kota Mode Milan
Di Negeri ini diawali di tempat Hiburan


==================================

PANTUN 6
(Rafa Ahmada) 

kan betina ikan lohan
Hidungnya kemek jendol di tengah
Wahai corona baliklsh ke wuhan
Biar kami bisa cepat sekolah


Lohan betina tak pernah kalah 
Dapat seekor di tengan hujan
Sedab corona kami tak sekolah
Jadi tekor tak dapat duit jajan


================================

PANTUN 7
(Raditya arga setyawan)

Di kota wuhan ada corona
Virusnya sampai dunia
Berjagalah semuany 
Agar hidup bagagia. 

Ke warung beli donat
Virus corona bentuknya bulat 
Mari kita hidup sehat
Supaya kita selamat


=================================

PANTUN 8
(Rafa Nurkholis)

Dua puluh satu ditambah tiga
Hasilnya dua puluh empat
Di rumah bersama keluarga
Agar terhindar dari corona jahat
  
Malam malam makan gorengan
 Dimakan bersama keluarga
Jangan lupa cuci tangan 
Agar kesehatan tetap terjaga

==================================

PANTUN 9
(Salsabila Keysa Azka)


Jalan-jalan beli celana
Ada arang di dalam peti
Gara-gara virus corona
Banyak orang ingat mati

Gigi ompong makan bubur
Ular berbisa di tanah lumpur
Jangan sombong jangan takabur
Virus kecil bisa membuatmu dikubur


===================================

PANTUN 10
(Wahyu Santoso)


Uji nyali ke rumah angker 
Salah buka pintu malah pada bubar 
Jika keluar rumah pakailah masker 
Supaya virus tidak menyebar 


Hari selasa belajar mengetik 
Karena ulangan sudah dekat 
Rutinlah pakai antiseptik 
Supaya kuman tidak mendekat


=================================

PANTUN 11
(Nonretha Arzety)


jalan jalan ke pasar pagi
Pulangnya beli nanas
Ayo kawan lindungi diri
Agar corona dapat kita berantas

Pergi ke desa mencari bunga
Pergi ke pasar mencari parang
Marilah kita berolah raga
Badan sehat Virus Corona hilang 


===================================

PANTUN 12
(Faiz Putra Ryanto)


Biji kapas tertiup angin 
Berterbangan  ada yang tersangkut di antena  
Mari kita rajin cuci tangan  
Agar tak terinfeksi virus corona
             
 Belajarlah membuat garis lurus  
Jangan lupa gunakan mistar dan pena 
Penyakit corona berasal dari virus 
     Itu penyakit asalnya dari negeri Cina  


=====================================

PANTUN 13
(Elfreda Gastiadi Ibrahim)      

 Covit 19 awalnya dari Wuhan
Membuat warga seluruh dunia kebingungan
Jika anda ingin aman
Bersihkan diri dan rajinlah cuci tangan

Pulang mudik ke Surakarta
Pilihannya naik kereta
Orang- orang dari Jakarta
Virus Corona janganlah ikut serta


===================================


PANTUN 14
(Alif Castar Kenta W)
Orang makan karena lapar
Segera makan datang selera
Ayo kawan tetap belajar
meskipun dilanda virus corona


Pohon jati pohon cemara
Hidup subur di hutan kalimantan
Ayo cegah virus corona
Dengan rajin bercuci tangan


====================================

PANTUN 15
(Rizky Akbar A)

Pergi kerumah pak tani
Tidak lupa beli oleh oleh
Corona cepatlah pergi
Aku kangen masuk sekolah

Jalan jalan kepasar raya
Pulang bawa makanan
Kalau anda tidak ingin kena virus corona
Rajinlah mencuci tangan


====================================
  

PANTUN 16
(Naufal faris)


Pohon kaktus berbuah pepaya
Ada virus namanya corona
Virus mematikan sangat berbahaya
Sering cuci tangan bisa membunuhnya


Tiap hari jalanan sepi
Virus corona sedang menyerang bumi 
Semua orang harus berhati hati
Dirumah saja belajar mandiri


====================================


PANTUN 17
(Gavrilla Prada Irnanto)


Pergi ke pasar bersama sama
Pergi ke pasarnya naik skuter
Jika menemukan gejala Corona
Periksalah segera ke dokter

Di jalan raya ada keributan
Para ilmuwan menelitinya
Jagalah terus kesehatan
Agar kita tidak terjangkit corona


=====================================

PANTUN 18
(Senja Utami Putri)


Kepasar beli mangga
Rasanya begitu lezat
Mari jauhi corona
Agar hidup kita sehat

Pergi ke pasar beli celana
Tidak lupa membeli bunga
Virus corona berasal dari cina
Lalu menyebar ke seluruh dunia


=====================================

PANTUN 19
(Dima Nimas Anjani)


Ulat besar si matahari 
Bulat kecil si Cirona 
Biar pun besar bikin sehat 
Tapi Corona kecil - kecil bikin sakit 


Duduk - duduk di pinggir sawah 
Sambil makan roti rasanya lezat 
Mari diam di rumah 
Supaya hidup menjadi sehat 

=======================================

PANTUN 20
(Devita Cahya M.K.)

Pergi ke pasar beli cabai 
Dibayar pakai uang koin
Karena lockdown belum usai
Aku tak dapat bermain


Ikan koi berekor panjang
Berenang di kolam tengah
Wahai corona cepatlah hilang
Agar kami bisa sekolah


=======================================

PANTUN 21
(Dian Angraini)


Ke Makasar beli badik
Naik pesawat air asia
Kita dilarang mudik
Biar tidak jadi penyebar Corona

Buah mangga buah rambutan
Sungguh enak rasanya
Marilah sering cuci tangan
Biar tidak terkena virus Corona


========================================


PANTUN 22
(Christofer Jody)


Indahnya hidup penuh warna
Tanpa warna, tak ada bahagia
Cepatlah lenyap wahai corona
Demi kemaslahatan umat manusia


Ibu pergi membeli ikan patin
Dimasak untuk dimakan sekeluarga
Cuci tangan secara rutin
Agar terhindar dari corona


=========================================

PANTUN 23
(Archila Brilian Cahaya)


Selama corona tak bersekolah
Belajar di rumah sebaik baiknya
Tenaga medis bersemangatlah
Selamatkan pasien dari virus corona


Virus corona menyerang paru paru
Untuk itu berwaspadalah
Kami rindu bapak ibu guru
Hanya belajar dari rumah


========================================

PANTUN 24
( Nabilah Humairah)


Pergi ke pasar membeli celana
Tidak lupa membeli bunga
Virus corona berasal dari Cina
Lalu menyebar ke seluruh dunia

Orang makan karena lapar
Makannya banyak lahap sekali
Virus corona mudah menyebar
Rajinlah cuci tangan sesering kali


======================================

PANTUN 25
(Akbar Pangestu)


Si kancil banyak muslihat
Burung perkutut makan alpukat
Virus corona sangat kecil tidak terlihat
Membuat takut orang sejagat


Memancing ikan di lautan
Jangan lupa bawa bekalnya
Ayolah rajin cuci tangan
Tubuh sehat, jauh dari corona


======================================


PANTUN 26
(Nadindra shafa Aurellia)


Jalan-jalan ke Banyumas
Jangan lupa membeli durian
   Cegah covid sembilan belas
   Dengan rutin cuci tangan


Main-main di atas rumput
Rumputnya hijau ada di taman
   Ada corona janganlah takut
   Tetap waspada jagalah kebersihan


========================================

PANTUN 27
(Frida Novi Arini)

Buah duku buah nangka
Rasanya manis dan menyegarkan
Hati hati dengan virus corona
Jangan abaikan cuci tangan

Buah duren buah mangga
Diminum di siang hari
Jangan sepelekan virus corona
virus ganas membuat manusia mati


========================================

PANTUN 28
(Zhalingga Icnafatria K)

Duduk dipagar dengan penuh warna
Tiada teman seorang diri
Agar kita tidak terkena corona
Hendaklah kita berjaga diri

Naik gunung lihat pesawat
Turun gunung ketika petang
Tetap dirumah agar selamat
Corona hilang semua senang



=========================================

PANTUN 29
(Nonik Novitasari)

Bunga lavender berwarna ungu
Bisa untuk mengusir nyamuk
Ayo kawan jaga kesehatanmu
Saat virus corona mengamuk

Paman ali pergi ke sawah
Tak lupa memakai topi
Sudah lama tidak masuk sekolah
Karena virus corona belum berhenti


========================================

PANTUN 30
(Bambang Prakosa)


Ikan betina Namanya lohan
Hidungnya besar timbul ditengah
Wahai corona cepatlah musnah
Agar kami bisa sekolah

Sering berenang menjadi Lelah
Karena datang musim hujan
Karena corona belajar di rumah
Tetap semangat demi masa depan



=========================================


PANTUN 31 
(Rifan Akbar)

Belajar berhitung bermain angka
Jangan lupa harus teliti
Hati hati dengan virus corona
Tetap waspada menjaga diri

Ayam kampung main di hutan
Sore hari baru pulang
Ayo kawan menjaga kesehatan
Agar wabah corona segera hilang

===========================================

PANTUN 32 
(Cyra Callysta Furi)

Hutan belantara sungguhlah seram
Saya takut masuk sendirian
Virus corona memang seram
Membuat orang sakit berujung kematian

Sawah ayah ditanami padi
Karena musim hujan telah tiba
Cuci tangan dengan teliti
Agar tetap sehat terhindar corona