Sabtu, 22 Februari 2020

MEDIA KO AJIB BERBASIS STEM Pada Pembelajaran Tematik Kelas I


Bismilahirohmanirohim ....

Berawal dari banyaknya permintaan dari teman - teman untuk menghendaki berbagi tentang karya ilmiah saya, yang mengantarkan saya hingga Juara 1 pada pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Kota Surakarta 2019, tanpa maksud ada rasa sombong atau takabur, saya ingin berbagi dengan teman - teman.

Berikut abstrak dari karya ilmiah PTK saya :

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Penggunaan Media Ko Ajib (Kotak Ajaib) Berbasis STEM Pada Konsep Penjumlahan Kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019


ABSTRAK
Anik Twiningsih, S.Pd.SD
SD Negeri Laweyan No.54 Kota Surakarta, anik.twin@gmail.com

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada penggunaan media pembelajaran alat peraga Ko Ajib (Kotak Ajaib) Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) pada konsep penjumlahan Kelas I. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak 24 siswa, terdiri dari 7 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pola : perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, revisi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode diskusi, observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (70,83%), siklus II (91,66%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan media pembelajaran alat peraga Ko Ajib (Kotak Ajaib) Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) pada konsep penjumlahan Kelas I dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci : Media Ko Ajib, STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics)

UNDUH DI SINI⇓






Semoga bermanfaat ...aamiin ...

Sabtu, 15 Februari 2020

DIKLAT KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA BAGI TENAGA PROFESIONAL DAN CALON TENAGA PROFESIONAL KOTA SURAKARTA 2020




Diklat Kemahiran Berbahasa Indonesia Bagi Tenaga Profesional  Dan Calon Tenaga Profesional Kota Surakarta tahun 2020 merupakan Diklat yang diselenggarakan oleh Badan Balai Bahasa Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta untuk meningkatkan kemahiran berbahasa bagi guru ataupun non guru di lingkungan pemerintahan kota Surakarta.

Diklat ini diselenggarakan di Hotel Sahid Jaya Kota Surakarta mulai tanggal 11 - 14 Pebruari 2020 di ikuti kurang lebih 100 peserta dari tenaga guru dan non guru.

Mata Diklat yang diberikan antara lain :
1. Kebijakan dan Kesastraan 
2. Ejaan Bahasa Indonesia
3. Bentuk Dan Pilihan Kata
4. Kalimat Efektif
5. Paragraf
6. Bahasa Indonesia Dalam Surat Dinas
7. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
8. Apresiasi Sastra

Berikut bahan tayang/ salindia (slide) dari masing masing mata diklat :


Kamis, 13 Februari 2020

"TIDAK SEKADAR" ANTOLOGI PUISI PENDIDIKAN KARAKTER

ASA

Asa …
Bukan sekadar mimpi untuk dikejar
Bagai rembulan mengejar sinar mentari
Tidak sekadar mengejar pantulan
Harus menjadi diri sendiri

Jadilah rembulan meskipun bersinar karena pantulan mentari
Bukan berarti harus bergantung
Pancarkan semangat membangun diri
Terus bergerak menginspirasi

Asa bukan sekadar asa
Harus raih dengan segera
Diperjuangkan sampai titik darah penghabisan
Jangan pernah menyerah sebelum tercapai tujuan



SEMANGAT PAGI


Mentari berseri di pagi hari
Tersenyum menghiasi cerahnya pagi
Secerah asa yang ada di diri ini
Selalu membara mengejar mimpi

Wahai diri …
Teruslah bergerak berkarya
Mengembangkan diri mengharumkan bangsa
Ayo semangat berjuang jangan menyerah
Bak mentari yang selalui bersinar cerah

Segeralah …
Menata diri, memulai tanpa menunda
Gunakan waktumu penuh makna
Menginpirasi dengan prestasi
Tak lupa selalu rendah hati


Dua puisi tersebut adalah bagian dari isi buku antologi saya yang berjudul "TIDAK SEKADAR" merupakan buku antologi puisi tentang pendidikan karakter. Sasaran pembaca untuk buku ini adalah anak - anak. Buku ini saya persembahkan untuk anak anak peserta didik saya. Semoga bermanfaat ...aamiin ...

PEMESANAN BUKU : BU ANIK (081327160922)


Jumat, 07 Februari 2020

MEDIA LOOSE PARTS PLAY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF



Istilah "Loose Parts" mulai digunakan pada tahun 1971, oleh seorang arsitek Simon Nicholson, menerbitkan makalah yang disebut "Theory of Loose Parts". Nicolson menggambarkan Loose Parts sebagai "variabel" dan memberikan contoh seperti bahan dan bentuk, serta berbagai ide. Dengan semua ini semua anak - anak suka bermain, bereksperimen, menemukan dan menciptakan dan bersenang  - senang. Ketika anak - anak bermain di ruang atau dengan objek, mereka mengalami dengan cara yang unik. Hal tersebut sesuai dengan "teori ordance". Ketika anak - anak berinteraksi dengan loose parts, mereka memasuki dunia "bagaimana jika" yang mempromosikan jenis pemikiran yang mengarah pada pemecahan masalah dan penalaran teoritis.
Loose Parts, meningkatkan kemampuan anak - anak untuk berpikir secara imajinatif, dan mereka membawa perasaan berpetualang dan kegembiraan bermain (Daly dan Beloglovsky, 2015).
Loose Parts  adalah benda apapun yang bisa digunakan sebagai media bermain anak dan menciptakan open ended play, mainan yang tidak terbatas, bisa berkembang jadi apa saja sesuai imajinasi anak. Salah satu contohnya adalah Lego Block.


SUMBER :
Casey, T., Robertson, J., Abel, J., Cairns, M., Caldwell, L., Campbell, K., … Robertson, T. (2016). Loose Parts Play, 72.

Gençer, A. A., & Avci, N. (2015). The Treasure in Nature ! Loose Part Theory

Gibson, J. L., Cornell, M., & Gill, T. (2017). A Systematic Review of Research into the Impact of Loose Parts Play on Children’s Cognitive, Social and Emotional Development. School Mental Health, 9(4), 295–309. https://doi.org/10.1007/s12310-017-9220-9

Smith-gilman, S. (2018). The Arts, Loose Parts and Conversations. Journal of the Canadian Association for Curriculum Studies, 16(1), 90–103.






















MEMBANGUN PEMBELAJARAN BERBASIS ECOLITERASI MELALUI SEKOLAH ADIWIYATA







Ecoliteracy merupakan singkatan dari ecological literacy, dikenal juga dengan istilah melek ekologi, melek lingkungan, literasi ekologis dan literasi lingkungan (environmental literacy). Ecoliteracy menggambarkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan hidup. Pengetahuan dan kesadaran tentang keberadaan dan ruang lingkup masalah lingkungan adalah penting karena dapat membangkitkan kepedulian dan perhatian terhadap lingkungan. Penekanannya harus pada (i) pengetahuan tentang penyebab, (ii) pengetahuan tentang efek, dan (iii) pengetahuan tentang strategi untuk berubah, ketika menghadapi masalah lingkungan.
Membangun jiwa peduli lingkungan  akan lebih efektif melalui pendidikan lingkungan di sekolah. Sebagai tempat belajar, sekolah memiliki peran khusus untuk bermain; sekolah dapat membantu siswa untuk memahami dampak perilaku manusia di bumi ini, dan menjadi tempat di mana hidup yang berkelanjutan. Akan tetapi berbagai masalah lingkungan yang semakin tak terkendali menunjukkan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup belum berhasil membentuk karakter manusia yang peduli terhadap lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasi kelemahan dalam Pendidikan Lingkungan Hidup ini, sekolah harus memberikan praktek pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan dan lingkungan belajar yang diperlukan harus memberikan siswa kesempatan untuk belajar di luar kelas, mengamati alam, berlatih dan menguji isu-isu belajar tentang lingkungan. Melalui program sekolah Adiwiyata diharapkankan dapat membangun literasi lingkungan pada siswa guna mewujudkan masyarakat berkarakter peduli lingkungan.
Melalui program Adiwiyata diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. Program Adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam perikehidupan yang antara lain meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.Sangat banyak manfaat yang diperoleh sekolah maupun warga sekolah dengan mengikuti program Adiwiyata.
Tujuan program Adiwiyata adalah mendorong dan membentuk sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Melalui program Adiwiyata diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif. Warga sekolah selanjutnya harus dapat menjadi model/contoh bagi masyarakat guna mewujudkan masyarakat yang berkarakter peduli lingkungan. Guna mencapai tujuan program Adiwiyata, diperlukan partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah, seluruh warga sekolah, serta masyarakat, baik orang tua siswa maupun tokoh masyarakat.



Selasa, 04 Februari 2020

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH DASAR


Pendidikan karakter merupakan proses yang berkesinambungan untuk mengubah perilaku individu, yaitu peserta didik sehingga dapat menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, sikap dan motivasi, dan keterampilan yang baik. Tujuan pembelajaran berbasi pendidikan karakter merupakan upaya menghadapi krisis moral saat ini. Pembinaan karakter pada peserta didik sangat penting. Beberapa isu muncul karena kurangnya pembinaan karakter pada peserta didik, seperti peserta didik yang tidak jujur, tidak disiplin, dan melakukan kekerasan (fisik maupun psikis).Untuk membangun karakter peserta didik, pendidikan karakter dapat diimplementasikan dalam beberapa cara, diantaranya menggunakan model pembelajaran berkarakter, pemilihan materi teks sastra yang sesuai. Pendidikan karakter melalui pembelajaran sastra dapat dilakukan dengan cara apresiasi sastra. Dengan mengapresiasi karya sastra, banyak menanamkan nilainilai moral yang baik dalam membangun karakter peserta didik. Nilai-nilai moral tersebut
adalah ketekunan, ketelitian, kreatifitas, dan kejujuran.

UNDUH DI SINI👇