Selasa, 05 Januari 2021

PJJ TEMA 5 SUB TEMA 1 Keadaan Cuaca (Pembelajaran 2)

 PRAKTEK MEMBUAT HUJAN 

Marilah Bermain dan Belajar

Selanjutnya, kerjakan kegiatan berikut!


Alat dan bahan yang kamu perlukan

1. Gelas 3. Es batu

2. Plastik 4. Air panas

Langkah-langkah

Tuangkan air panas ke dalam gelas sampai penuh. Selanjutnya, diamkan beberapa saat, yaitu sekitar 5 menit. 

Kemudian pindah air panas dari dalam gelas tersebut. Sampai tersisa sedikit air kira-kira 3 cm dari dasar gelas. 

Letakkan plastik di atas gelas sebagai penutup. Kemudian plastik diikat pada gelas dengan karet. 

Letakkan es batu di atas plastik tersebut. Letakkan kertas hitam di belakang gelas. Kemudian amati apa yang terjadi. Buatlah kesimpulan  dari percobaan ini di buku tugasmu.


TUGAS

1. Siap bahan yang diperlukan untuk praktek (foto dan dokumentasikan)

2. Bagaimana kondisi gelas pada awal percobaan 

    (foto dan dokumentasikan)

3. Bagaimana kondisi gelas setelah beberapa waktu kemudian 

    (foto dan dokumentasikan)

4. Peristiwa perubahan benda apa menjadi apa yang terjadi 

    pada percobaa tersebut ? Jelaskan terjadinya hujan sesuai hasil 

    pengamatanmu saat praktek dengan es batu di atas? 

    (panjang paragraf minimal 5 kalimat)


***** SEMANGAT BELAJAR DARI RUMAH *****

PJJ TEMA 5 SUB TEMA 1 Keadaaan Cuaca ( Pembelajaran 1)

1. Keadaan Cuaca

    Cuaca merupakan keadaan udara pada tempat dan waktutertentu. Cuaca dapat berubah setiap saat. Cuaca sangatdipengaruhi oleh matahari, awan, hujan, angin, dan suhu udara. Cuaca dapat dibedakan menjadibeberapa macam. Ada cuaca cerah, berawan, dan hujan.Cuaca dikatakan cerah saat matahari bersinar terang. Udara di saat itu biasanya hangat atau panas. Kita dapat melakukan berbagai kegiatan saat cuaca cerah. Kalian dapat bermain sepak bola di lapangan. Ibu juga dapat menjemur pakaian sehingga jemuran cepat kering.Cuaca dikatakan berawan jika banyak  awan  di  langit. Awan  tebal dan hitam membawa air hujan. Awan hitam biasanya diikuti hujan lebat. Namun, cuaca berawan tidak selalu diikuti  hujan.  Angin  kencang  dapatmemindahkan awan. Oleh karena itu, hujan tidak jadi turun. Hujan akan turun di tempat lain. Saat berawan, suhu udara menjadi sejuk. Air yang turun dari awan disebut hujan. Saat hujan, udara biasanya menjadi dingin. Hujan dapat dibedakan menjadi hujan gerimis dan lebat. Saat gerimis, butiran air yang turun sangat kecil dan jarang. Saat hujan lebat, butiran air yang turun besar dan kerap. Pada pembahasan di atas, kalian telah mempelajari keadaan cuaca. Terdapat tiga jenis keadaan cuaca. Ada cuaca cerah, berawan, dan hujan. Kalian dapat menggunakan simbol cuaca  untuk  menggambarkannya.

       

                    Cuaca Cerah                           Cuaca Hujan

2. Memperkirakan Keadaan Cuaca 

    Kegiatan luar sangat bergantung pada cuaca. Sebelum melakukan kegiatan luar, sebaiknya kita mengetahui cuacanya dahulu. Dapatkah keadaan cuaca diperkirakan? Kalian dapat memperkirakan keadaan cuaca berdasarkan keadaan langit. Langit bersih dan tidak berawan menandakan cuaca akan cerah. Bagaimana jika terlihat mendung di langit? Langit dipenuhi awan tebal dan hitam. Pada keadaan ini, cuaca mungkin akan hujan.

              
                        Gambar A                                                        Gambar B

Keterangan Ganbar :
A : Langit bersih menandakan cuaca cerah
B : Langit yang dipenuhi mendung menandakan akan turun hujan

3. Pengaruh Cuaca  terhadap Kegiatan Manusia

Lihatlah gambar berikut. Pada gambar tersebut para siswa tampak kecewa. Betapa tidak, olahraga adalah pelajaran favorit mereka. Rencananya, hari ini mereka akan praktik lompat jauh. Namun, sayang sekali, cuaca sedang hujan. Para siswa pun gagal praktik lompat jauh. Kegiatan praktik diganti dengan pelajaran di kelas. Banyak siswa yang merasa kecewa.


 Olahraga dibatalkan karena hujan

Cuaca dapat memengaruhi kegiatan manusia. Kegiatan yang paling terpengaruh adalah kegiatan di luar ruangan. Karena hujan lebat, suatu kegiatan terpaksa dibatalkan. Praktik olahraga di lapangan sering gagal karena hujan. Piknik juga urung terlaksana karena hujan. Cuaca dapat pula memengaruhi selera makan dan minum kalian. Saat cuaca cerah, suhu udara sangat panas. Di saat ini, minuman yang paling tepat adalah es buah. Minum es akan terasa sangat menyegarkan. Selain es buah, minuman dingin lainnya juga terasa segar. Hal sebaliknya terjadi saat hujan. Suhu udara menjadi dingin. Makanan dan minuman hangat tepat untuk disantap. Makan bakso saat hujan terasa lebih nikmat. Selain itu, minum teh hangat juga sangat nikmat. Makanan dan minuman hangat dapat mengurangi rasa dingin. Cuaca juga dapat memengaruhi pilihan busana seseorang. Saat cerah, orang suka memakai kaos yang tipis. Warna pakaian yang cerah juga dapat dipilih. Kaos tipis dan cerah dapat mengurangi rasa gerah. Saat hujan, orang memilih baju yang tebal. Selain itu, jaket adalah pakaian favorit saat hujan. Baju tebal dan jaket dapat mengurangi rasa dingin.

TUGAS :

1. Apa yang dimaksud dengan cuaca?

2. Cuaca sangat dipengaruhi oleh ....

3. Sebutkan keragaman cuaca ? ....

4. Cuaca dikatakan cerah apabila ....

5. Cuaca dikatakan berawan apabila ....

6. Cuaca dikatakan hujan apabila ....

7. Cuaca dapat mempengaruhi kegiatan manusia. Sebutkan 3 kegiatan manusia yang dipengaruhi oleh cuaca? ....

8. Cuaca dapat mempengaruhi makan dan minum kalian. Saat cuaca hujan kita lebih suka makan atau minum bahan makanan yang ....

9. Cuaca juga mempengaruhi berpakaian kita. Saat cuaca dingin pakaian kita berbahan ....

10. Sebutkan 3 akibat cuaca hujan ? ....



***SEMANGAT BELAJAR DARI RUMAH***



Kamis, 26 November 2020

PELATIHAN DARING PENGEMBANGAN ARTIKEL JURNAL TEKNODIK TAHUN 2020




Alhamdulilah dipenghujung tahun 2020 ini diberikan kesempatan ikut pelatihan daring penyusunan artikel jurnal ilmiah bereputasi yang diselenggarakan oleh PUSTEKOM KEMDIKBUD melalui kegiatan PELATIHAN DARING PENGEMBANGAN ARTIKEL JURNAL TEKNODIK TAHUN 2020. 

Yth Peserta,    
Jurnal TEKNODIK Pusdatin Kemendikbud, mengundang Bapak dan Ibu sebagai peserta dalam Pelatihan Pengembangan Artikel Jurnal Teknodik (Webinar Series), yang akan dilaksanakan selama 2 minggu. Silahkan hadir dan bergabung pada kelas webinar seriies pada tanggal dan jam sbb:
18 November 2020 09:00 WIB,  
19 November 2020 09:00 WIB,  
25 November 2020 09:00 WIB,  
26 November 2020 09:00 WIB,  

Melalui Zoom Meeting pada tautan: gg.gg/Tatapmaya_TEKNODIK20
Meeting ID: 844 4932 1848
Passcode: teknodik

Catt: 
? 20-24 Nov 2020 Penugasan Mandiri (Merevisi konsep artikel masing-masing sesuai materi)
? 27-30 Nov 2020 Penugasan Mandiri (Merevisi konsep artikel masing-masing sesuai materi)
? Disarankan untuk bergabung di WA grup peserta melalui link https://chat.whatsapp.com/ELF6VmBFz6aEQuUYKFoFse

Atas kehadiran dan partisipasi aktifnya, diucapkan terima kasih. (surat undangan peserta terlampir)
salam,
Tim  Jurnal TEKNODIK

Unduhan :



Sabtu, 24 Oktober 2020

MEDIA SI PAGAR AIR ( MEDIA SIMULASI PERISTIWA PERUBAHAN BENDA PADAT GAS DAN CAIR

 


Media Si Pagar Air (Media Simulasi Peristiwa Perubahan Benda Padat, Gas dan Cair ) merupakan media belajar untuk mengenal wujud benda di sekitar kita seperti yang telah menjadi tujuan pembelajaran pada BUKU SISWA KELAS 3 TEMA 3 WUJUD BENDA DI SEKITARKU. Media Si Pagar Air dalam penerapannya kepada peserta didik melalui sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), karena pembelajaran ini dilakukan pada masa Pandemi Covid-19, sehingga kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR).

Penyampaian Media Si Pagar Air oleh guru kepada peserta didik melalui berbantuan Seesaw Class Learning Management System (LMS) dengan sintaks model pembelajaran discovery learning. Harapannya melalui praktik baik dengan menggunakan Media Si Pagar Air, peserta didik dapat menjelaskan beberapa perubahan wujud benda. Perubahan wujud benda yang dimaksud :

- perubahan padat menjadi cair
- perubahan padat menjadi gas
- perubahan cair menjadi padat
- perubahan cair menjadi gas
- perubahan gas menjadi cair
- perubahan gas menjadi padat



Bahan - bahan yang diperlukan untuk praktik membuat Media Si Pagar Air antara lain :

- 2 buah lilin

- 2 buah kaleng bekas dengan ukuran yang sama untuk kali penyangga

- 1 buah kaleng bekas untuk membakar

- korek api

- 10 biji kamper atau kapur barus

Cara Kerja Media Si Pagar Air :

1. Langkah 1

2. Langkah 2


3. Langkah 3


4. Langkah 4


5. Langkah 5


6. Langkah 6

7. Langkah 7


TONTON VIDEO PEMBELAJARAN MEDIA SI PAGAR AIR BERIKUT :
(jangan lupa like dan subscrib)


 RESPON SISWA :










Selasa, 13 Oktober 2020

NABUNG KARYA ANTARKAN MENJADI NOMINASI LOMBA KEMDIKBUD

 



Beberapa waktu lalu Kemdikbud melalui laman https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/ menyelenggarakan perlombaan Blog dan Vlog untuk siswa dan guru, hal ini sebagai upaya memberdayakan siswa dan guru dalam melestarikan pendidikan karakter yang saat ini menjadi agenda nawacita yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo menuju INDONESIA MAJU, SDM UNGGUL.


Masa Pandemi dampak virus Covid-19 atau virus Corona memberikan  perubahan pola belajar dan mengajar bagi guru kepada peserta didik. Kegiatan belajar dari rumah memberikan tantangan baru bagi guru dalam membelajarkan siswa – siswanya di rumah agar tetap belajar dan tetap berkembang dalam peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill)Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap. Dengan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup peran keluarga lebih utama karena pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu pembelajaran pertama yang dikenal oleh anak, dan pembelajaran pertama dan utama adalah keluarga.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga salah satu hal yang tepat diimplementasikan pada saat musim pandemic seperti saat ini. “Setiap rumah adalah sekolah” merupakan salah satu ajaran dari Ki Hajar Dewantara. Maksud dari “ Setiap rumah adalah sekolah”, hal ini menyiratkan bahwa setiap keluarga adalah sekolah bagi setiap anak, mengingat pendidikan yang pertama dan utama setiap anak adalah keluarga. Maka dari itu di saat pandemic seperti ini, sangatlah tepat pelibatan keluarga kembali digerakkan.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga lebih menekankan pada orientasi peningkatan kompetensi aspek sikap dan keterampilan. Sekalipun aspek pengetahuan juga ada, namun lebih menekankan pada aspek kompetensi sika dan keterampilan. Aspek sikap dan keterampilan berhubungan dengan sikap yang dilakukan oleh anak di rumah dibawah pendidikan dan bimbingan keluarga, yang pada akhirnya membentuk karakter anak yang baik.

Sikap religious , sikap sosial serta keterampilan adalah aspek – aspek yang tidak disadari telah dilakukan oleh anak – anak di rumah seperti, melakukan kegiatan ibadah tepat waktu, membantu orang tua membereskan dan membersihkan rumah serta sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama anggota keluarga.

Pelibatan keluarga dalam membentuk karakter anak adalah bukti nyata praktik baik kolaborasi guru dan orang tua dalam membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam keadaan apapun, kegiatan belajar mengajar dapat dikondisikan, tidak harus disampaikan oleh guru secara langsung namun orangtua dan keluarga mampu menjembatani guru dalam mendidik dan membangun karakter anak. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, akan tetapi aspek sikap dan keterampilan juga akan memberikan peningkatan.

Kesimpulannya musim Pandemi bukan hal yang menjadikan momok terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Musim pandemic memberikan hikmah peran keluarga dalam membentuk karakter anak semakin dominan. Peran dan pelibatan keluarga yang dominan dalam membangun karakter anak akan memberikan dampak positif juga terhadap hubungan guru dan keluarga serta masyarakat sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya semata – mata tugas guru seorang namun harus ada hubungan sinergis antara keluarga dan masyarakat.


#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah



Kamis, 08 Oktober 2020

AKTUALISASI PANCASILA DI ERA KEBIASAAN BARU

 


AKTUALISASI PANCASILA DI ERA KEBIASAAN BARU

 

Anik Twiningsih, M.Pd

Email : anik.twin@gmail.com

SD Negeri Laweyan No.54 Kota Surakarta

 

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sarat dengan pesan moral yang terkristalisasi sila – sila Pancasila. Pesan moral yang terkandung dalam sila – sila Pancasila memberikan penguatan pendidikan karakter dan nilai – nilai luhur budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan oleh kita sebagai tunas Pancasila. Penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam ruh dan jiwa Pancasila harus tetap lestari. Keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan nilai – nilai Pancasila. Keluarga sebagai pendidikan utama dan pertama sangat menentukan pembentukan karakter anak. Maka dari itu, sebelum anak memasuki lingkungan sekolah formal, nilai – nilai Pancasila seyogyanya diberikan oleh keluarga. Penanaman dan pembentukan karakter (character building) nilai – nilai Pancasila melalui peran keluarga, dapat dibangun melalui pembiasaan – pembiasaan baru yang dapat dikoordinasikan dengan sekolah sebagai satuan pendidikan formal, agar terjadi praktik baik serta adanya sinkronisasi keluarga dan sekolah. Dengan adanya sinkronisasi keluarga dan sekolah dalam implementasi kristalisasi nilai – nilai Pancasila, akan membentuk karakter rasa cinta tanah air (nasionalisme) sebagai insan Indonesia yang ber-Pancasila.

Pandemi Covid-19 tidak dipungkiri telah mengguncang dunia, tidak terkecuali pada dunia pendidikan. Paradigma pendidikan tersentak berbenah diri merapat agar tidak tenggelam akibat dasyatnya gelombang badai Pandemi Covid-19. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Belajar Dari Rumah (BDR), Blended Learning, E-Learning, merupakan sebagian deret barisan dari program pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menghalang badai Pandemi agar roda pendidikan tetap berputar. Pandemi memberikan dampak kepada semua pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk guru dan orangtua. Pandemi mengubah lazimnya strategi pembelajaran di sekolah secara langsung menjadi strategi pembelajaran di sekolah secara tidak langsung. Akibat Pandemi, pembelajaran di sekolah secara langsung harus berbalik arah mengaplikasikan strategi pembelajaran tidak langsung melalui model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill).

Menurut Ausubel, belajar bermakna merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan materi-materi yang disampaikan guru, guru menysun materi sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat benar-benar bermakna bagi siswa. Dalam pembelajaran ini peserta didik dapat menggunakan lebih banyak indranya tidak hanya mendengar atau melihat saja namun siswa juga melakukan. Belajar bermakna merupakan pendekatan pengelolaan sistem pembelajaran melalui metode belajar aktif menuju belajar mandiri. Pengalaman belajar hasil pembelajaran bermakna oleh guru sangat ditentukan oleh bagaimana guru mengemas rencana pembelajaran itu serta lingkungan belajar siswa. Pendidikan karakter sebagai salah satu produk pembelajaran bermakna, kristal – kristalnya sangat bertalian erat dengan ruh dan jiwa Pancasila, mengingat didalam sila – sila Pancasila sarat akan nilai – nilai penguatan pendidikan karakter, diantaranya nilai religius, nilai kemandirian, nilai nasionalisme, nilai gotong royong, dan nilai integritas. Hal ini sesuai Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). “PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai – nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratrif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan tanggungjawab,” bunyi Pasal 3 Prepres Nomor 87 Tahun 2017, sehingga semakin jelas adanya garis benang merah keterkaitan antara penguatan pendidikan karakter dengan Pancasila.BDR ( Belajar Dari Rumah ) merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Kemdikbud yang telah dilaksanakan selama masa Pandemi, Begitu juga model Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) untuk saat ini merupakan rekomendasi pemerintah dalam masa Pandemi. PJJ dapat dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan baik secara daring ataupun luring. SeeSaw Class merupakan salah satu aplikasi / platform yang dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana menjembatani Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Melalui aktivitas belajar berbasis dalam jaringan Seesaw Class, guru dapat mengaktualisasi kegiatan - kegiatan Belajar Dari Rumah ( BDR ), tidak terkecuali aktualiasasi nilai - nilai Pancasila. Aktualisasi nilai - nilai Pancasila melalui strategi PJJ berbasis daring memang memerlukan gotong royong orangtua bersama guru agar program BDR menjadi sebuah praktik baik. Sehingga pada akhirnya pembangunan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga akan berdampak positif juga pada penanaman nilai - nilai Pancasila berbasis pendidikan keluarga.

Penguatan pendidikan karakter sebagai salah satu produk kristalisasi nilai - nilai Pancasila perlu dikoordinasikan secara baik bersama guru dan keluarga. Penguatan pendidikan karakter dapat dibangun melalui kegiatan pembiasaan di lingkungan keluarga. Berangkat dari hal - hal kecil seperti ketaatan beribadah di rumah, saling menyayangi, menjaga sopan santun terhadap orangtua, suka berbagi, musyawarah keluarga, dan sebagainya. Namun hal - hal kecil tersebut memerlukan stimulus dari guru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan agar menghasilkan produk praktik baik. Produk praktik baik itu adalah terciptanya tunas - tunas Pancasila yang senantiasa berjiwa Pancasila, dan pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia Maju, Sumber Daya Manusia Unggul.

BDR dan Penguatan Pendidikan Karakter merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, karena penguatan pendidikan karakter lebih dominan dibangun dari hasil didikan keluarga di lingkungan rumah. Karakter setiap anak sangat ditentukan pola asuh keluarga. Pola asuh keluarga menentukan karakter anak maka dari itu penanaman nilai - nilai pancasila melalui pelibatan keluarga sangat ditentukan pula pada pola asuh keluarga terhadap anak. Keluarga yang telah membudayakan nilai - nilai Pancasila akan tercermin pada bagaimana karakter anak tersebut. Anak - anak yang sudah dibiasakan dengan tatanan hidup ber - Pancasila akan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Dengan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi akan menumbuhkan rasa patriotisme. Sifat patriotisme adalah sikap pantang menyerah, serta semangat berjuang. Dalam Era masa kini semangat berjuang sangat penting dan perlu dibangun. Dengan sikap semangat berjuang akan melahirkan pola pikir yang terbuka, kritis, kreatif, mengutamakan kerjasama, dan komunikasi ( musyawarah ). Pola pikir yang terbuka, kritis, kreatif, mengutamakan kerjasama, dan komunikasi merupakan unsur - unsur keterampilan Abad 21. Dengan demikian, Penguatan pendidikan karakter melalui aktualisasi nilai - nilai Pancasila akan melahirkan keterampilan - keterampilan pada anak yaitu keterampilan Abad 21, dimana keterampilan Abad 21 ikut mengambil peran penting dalam mencetak Pelajar Pancasila.

Enam profil dari Pelajar Pancasila, yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia, Kebhinekaan Global, Gotong royong, Kemandirian, bernalar Kritis dan Berfikir Kreatif. Profil Pelajar Pancasila inilah yang akan mampu menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi berbagai tantangan global. Pelajar Pancasila berorientasi mencetak tunas – tunas Pancasila melalui integrasi pembelajaran di sekolah. Guru harus mampu mengkombinasikan kristal – kristal Pancasila melalui kegiatan pembelajaran secara inklusif. Pembelajaran inklusif disini merupakan pembelajaran yang diimplementasi secara menyeluruh, adanya saling berkaitan, saling bertalian setiap substansi pembelajaran. Menyeluruh kepada sasarannya, nilai – nilai Pancasila diberikan kepada semua peserta didik tanpa memandang perbedaan. Menyeluruh ke semua jenjang, nilai – nilai Pancasila diimplementasikan kepada semua jenjang pendidikan.

Harapannya, aktualisasi nilai – nilai Pancasila pada era pembiasaan baru ini agar terjaga kelestarian kristal – kristal Pancasila sebagai warisan nenek moyang kita. Sebagai hasil perjuangan para pahlawan kita. Sebagai nilai – nilai luhur yang mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia. Yang pada akhirnya berdapat positif pada semua aspek kehidupan bangsa, baik nantinya berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat serta bangsa.

 

#ARTIKELBAKTIPANCASILASD2020

#AktualisasiNilaiNilaiPanacasila

#PenguatanPendidikanKarakter

#BelajarSepajangHayat

#BelajarDariRumah

#SinkronisasiKeluargaDanSekolah

#BaktiPancasila

#Kemdikbud2020