Sabtu, 19 September 2020

BIMTEK DARING PENERIMA BANTUAN BOP PAUD ABK KEMDIKBUD , 17 - 20 SEPTEMBER 2020





Bimtek Daring penerima bantuan BOP PAUD ABK Kemdikbud merupakan fasilitas bimbingan teknis bagi lembaga pendidikan anak usia dini penerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang telah menyelenggarakan program layanan PAUD Inklusi. PAUD Inklusi disini merupakan layanan pendidikan anak usia dini bagi anak - anak berkebutuhan khusus yang diselenggarakan oleh lembaga satuan pendidikan PAUD dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik PAUD. Sekolah atau lembaga satuan pendidikan PAUD memberikan layanan pendidikan PAUD dengan menyesuaikan kondisi peserta didik. Maka dari itu, untuk mensukseskan program layanan PAUD Inklusi, melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi kepada satuan pendidikan PAUD penyelenggara layanan inklusi dengan memberikan bantuan operasional.

Bimtek Daring penerima bantuan BOP PAUD ABK Kemdikbud dilaksanakan mulai tanggal 17 - 20 September 2020 melalui ruang meeting berbaris daring zoom

Berikut rincian kegiatan Bimtek Daring penerima bantuan BOP PAUD ABK Kemdikbud :
Direktorat PAUD Webinar 2 is inviting you to a scheduled Zoom meeting.
Topic: Bimbingan Teknik bagi calon penerima Bantuan PAUD LK dan BOP ABK Tahun 2020
Time:
Hari 1 : 17 Sept 2020 12:00 WIB
Hari 2 : 18 Sept 2020 13:00 WIB
Hari 3 : 19 Sept 2020 13:00 WIB
Hari 4 : 20 Sept 2020 08:30 WIB

Join Zoom Meeting
http://bit.ly/Bimtek-BOP-ABK

Meeting ID: 774 536 xxx
Passcode: zzzz

Tautan presensi :
Absen 17 Sept 2020 : http://bit.ly/Bimtek-BOP-ABK-Absen1
Absen 18 Sept 2020 : http://bit.ly/Bimtek-BOPABK-Absen2
Absen 19 Sept 2020 : http://bit.ly/Bimtek-BOP-ABK-Absen3
Absen 20 Sept 2020 : http://bit.ly/Bimtek-BOP-ABK-Absen4

UNDUH DI SINI 👇👇👇








Sumber terkait :


Rabu, 09 September 2020

Nabung Karya, Antarkan Menjadi Nominasi Peserta Lomba

 



Sudah menjadi agenda tahunan Kemdikbud menghelat berbagai kegiatan perlombaan demi memacu kreasi dan inovasi setiap insan pendidikan Indonesia. Salah satu agenda tahunan itu Lomba Foto dan Artikel Jurnalistik KEMDIKBUD 2020. Alhamdulilah pada tahun ini ada kesempatan bisa mengikuti agenda tahunan bergengsi ini, dan pada akhirnya terpilih sebagai nominasi peserta. Terimakasih kami ucapkan kepada semua yang telah memberikan motivasi kepada kami, Terimakasih kami ucapkan pula kepada Majalah Inspirasi Pendidikan yang telah memberi wahana kepada kami sebagai media publikasi karya kami, yang mengantarkan karya kami sebagai nominasi peserta Lomba Foto dan Artikel Jurnalistik KEMDIKBUD 2020.

Berikut artikel terpilih :


MEMBERDAYAKAN  ETNOMATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

 

Anik Twiningsih, S.Pd.SD

anik.twin@gmail.com

SDN Laweyan No.54 Kota Surakarta

 

 Inovasi pembelajaran untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah hal yang sangat penting bagi seorang guru. Pembelajaran matematika yang selama ini dinilai peserta didik adalah salah satu muatan pelajaran yang sulit akan lebih mudah dipelajari dan menarik minat belajar apabila disajikan lebih unik, Salah satunya melalui pendekatan berbasis etnomatematika. Etnomatematika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memahami bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya. Keberadaan bentuk matematika dalam budaya lokal saat ini sering diabaikan karena sering dianggap tidak memiliki kontribusi dalam kehidupan modern. Sebaliknya, etnomatematika berkontribusi dalam pengembangan identitas individu serta pengembangan kurikulum sekolah. Etnomatematika menekankan pada faktor sosial budaya dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan matematika serta melihat matematika sebagai praktik dan produk budaya. Hasil studi etnomatematika dapat digunakan dalam pembelajaran matematika karena etnomatematika terkait dengan budaya peserta didik dan kehidupan nyata sehingga mereka merasa terhubung dengan konteks yang dipelajari. Selain itu, memungkinkan peserta didik untuk mencapai pengetahuan yang diperlukan.

Etnomatematika memunculkan kearifan budaya sehingga mampu memotivasi peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, terdapat beberapa kemampuan yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Diantara kemampuan matematika tersebut adalah kemampuan literasi matematika (E. Fajriyah, 2018). Pembelajaran etnomatematika bertujuan menerapkan pengalaman budaya dan praktik peserta didik, komunitas, dan masyarakat secara individu untuk menjadikan pembelajaran matematika lebih bermakna. Lebih penting lagi, etnomatematika memungkinkan peserta didik untuk memahami bahwa pengetahuan matematika tertanam dalam budaya sosial mereka. Guru perlu mengetahui etnomatematika sebagai inovasi pembelajaran matematika alternatif karena guru memainkan peran penting dalam mengembangkan inovasi pada konten dan praktik matematika di sekolah.

Pembelajaran etnomatematika dalam pelaksanaannya dapat di integrasikan dengan pembelajaran tematik di kelas. Dalam setiap pembelajaran tematik guru bisa menerapkan model pembelajaran berbasis etnomatematika dengan menghubungkan budaya lokal setempat yang dekat dengan lingkungan peserta didik. Tentu saja pembelajaran tematik yang diintegrasikan bersama etnomatematika seyogyanya disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai. Dengan demikian pembelajaran tematik akan lebih bermakna karena selain guru dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai kriteria ketuntasan minimal dilain sisi memupuk peserta didik untuk membentuk karakter serta lebih mengenal budaya lokal yang bisa punah apabila tidak dipelajari.

Pembelajaran etnomatematika selain dapat meningkatkan hasil belajar juga dapat mengembangkan pendidikan karakter yang berbasis kearifan budaya lokal. Peserta didik akan lebih mengenal kekayaan budaya daerah. Kebudayaan daerah perlu digali dan dikembangkan melalui pembelajaran yang menarik, salah satunya melalui pendekatan etnomatematika. Keberhasilan pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan etnomatematika juga dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik, sehingga peserta didik selain belajar tentang budaya juga belajar tentang matematika. Intergrasi antara literasi budaya dan literasi matematika akan memberikan dampak positif pada hasil belajar, tidak hanya pada hasil belajar pengetahuan, namun dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mempresentasikan hasil pembelajaran yang telah diperoleh melalui project pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dan pada akhirnya peserta didik akan lebih terampil dalam berpikir baik berpikir secara kritis maupun kreatif. Kesimpulannya etnomatematika memberikan dampak positif terhadap pembelajaran tematik karena selain dapat meningkatkan literasi budaya peserta didik juga dapat meningkatkan literasi matematika peserta didik.


Rabu, 01 Juli 2020

WEBINAR "PENGAWAS KEPALA SEKOLAH, GURU SD, PEMERHATI



Secara historis, KKG terbentuk sebagai  hasil dari kesadaran pentingnya mening - katkan  profesionalitas  guru  melalui  kegiatan seminar atau pelatihan yang mengandalkan partisipasi para guru di tingkat  gugus.  Untuk  itu  dibentuk  KKG  yang terdiri  dari  para  guru  di  tingkat  gugus yang berasal dari 1 SD inti dan 4 sampai 7  SD imbas. KKG yang merupakan wadah pembinaan profesional bagi guru sekolah dasar mempunyai tujuan dalam kegiatannya.  Depdiknas  (2008:4)  menyebutkan tujuan KKG sebagai berikut: 1) memperluas wawasan dan pengetahuan guru; 2) memberi  kesempatan  kepada  anggota kelompok  kerja  atau  musyawarah  kerja untuk  berbagi  pengalaman  serta  saling memberikan  bantuan  dan  umpan  balik; 3)  memberi  kesempatan  kepada  anggota kelompok  kerja  atau  musyawarah  kerja untuk  berbagi  pengalaman  serta  saling memberikan bantuan  dan  umpan  balik; 4)  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan,  serta  mengadopsi  pendekatan pembaharuan  dalam  pembelajaran  yang lebih  profesional  bagi  peserta  kelompok kerja atau musyawarah kerja; 5) memberdayakan  dan  membantu  anggota  kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah; 6) mengubah budaya  kerja  anggota  kelompok  kerja atau  musyawarah  kerja  (meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan  profesionalisme  guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme  di  tingkat  KKG;  7)  meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan  hasil  belajar  peserta  didik,  dan  8) meningkatkan  kompetensi  guru  melalui kegiatan-kegiatan di tingkat KKG. Konsekuensi dari jabatan Guru sebagai profesi  diperlukan  suatu  sistem  pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara terprogram dan berkelanjutan.

Berdasarkan Permenegpan dan Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009 yang dimaksud  dengan  Pengembangan  Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan  kompetensi  guru  yang  dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk  meningkatkan  profesionalitasnya. Unsur PKB salah satunya adalah pengembangan diri dengan melaksanakan kegiatan kolektif guru. Kegiatan Kolektif guru adalah  kegiatan  guru  dalam  mengikuti kegiatan  pertemuan  ilmiah  atau  mengikuti  kegiatan  bersama  yang  dilakukan guru dan bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan (Kemendikbud,  2013:15).  Salah  satu  wadah kegiatan untuk meningkatkan keprofesian guru  tersebut  adalah  Kelompok  Kerja Guru (KKB). Guru yang sudah terlatih dalam salah satu  mata  pelajaran  (Bahasa  Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan mata pelajaran lain)  menjadi  Pemandu  Mata  Pelajaran dalam  gugus  sekolah.  Ketua  KKG  (guru atau kepala sekolah) dipilih oleh para anggota KKG. Program kerja dan jadwal pertemuan  KKG  ditentukan  oleh  para  guru dan  kepala  sekolah.  Fungsi  KKG  antara lain:  tempat  penularan  hasil  penataran, menemukan  dan  memecahkan  masalah kegiatan belajar mengajar, menghasilkan produk  tertentu  seperti  Rencana  jangka  menengah  dan  jangka  panjang,  Satpel, lembar  kerja,  alat  peraga,  penilaian,  dan sebagainya (Soedijarto dkk, 2010:21). Kegiatan KKG perlu dikelola dengan baik  agar  dapat  berjalan  dengan  efektif. Pengelolaan  KKG  mengacu  pada  manajemen  pendidikan.  Penelitian  ini  menggunakan model manajemen KKG (perencanaan,  pengorganisasian,  pelaksanaan, dan melakukan pengendalian). Guru dan kepala  sekolah  juga  terlibat  dalam  ke-giatan  monitoring  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  proses  belajar  mengajar. Tugas guru adalah memonitor kemajuan prestasi peserta didik sebagai umpan balik dalam  merencanakan  kegiatan  yang  sesuai dengan kebutuhan anak.

UNDUH DI SINI👇

MATERI DAN LAPORAN WEBINAR

DOKUMEN LIVE STREAMING

WEBINAR "SASTRA ANAK DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA"



Sastra anak adalah sastra yang berbicara tentang apa saja yang menyangkut masalah kehidupan ini sehingga mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan itu sendiri kepada anak. Buku anak, sastra anak, adalah buku yang menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan dan sekaligus juga menawarkan sebuah kebenaran yang signifikan yang diekspresikan ke dalam unsur-unsur yang layak dan bahasa yang mengesankan. Genre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik umum, atau kategori pengelompokan karya sastra yang biasanya berdasarkan style, bentuk, atau isi. Hal itu membawa konsekuensi pemahaman bahwa dalam sebuah genre sastra terdapat sejumlah elemen yang memiliki kesamaan sifat, dan elemenelemen itu menunjukkan perbedaan dengan elernen padagenre yang lain. Walau mengaku sering terjadi ketumpangtindihan, Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke dalam enam macam, yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional, puisi, dan nonfiksi dengan masing-masing mempunyai beberapa jenis lagi. Genre drama sengaja tidak dimasukkan karena menurutnya, drama baru lengkap setelah dipertunjukkan dan ditonton, dan bukan semata-mata urusan bahasa sastra . Genre sastra anak yang diusulkan cukup dibedakan ke dalam fiksi, non fiksi, puisi, serta buku bergambar dan komik dengan masing-masing memiliki subgenre. Dasar pembagiannya adalah bentuk'pengungkapan dan isi yang diungkapkan. Sebagaimana Lukens dan dengan argumentasi yang sama, genre drama sementara tidak dimasukkan dalam pembagian genre ini. Dilihat dari waktu kemunculannya, genre fiksi dan puisi dapat dibedakan ke dalam fiksi dan puisi tradisional serta fiksi dan puisi modern .

UNDUH DI SINI 👇


DOKUMEN LIVE STREAMING

Sabtu, 16 Mei 2020

WEBINAR KESHARLINDUNG KEMDIKBUD 2020 ( Inovasi Pembelajaran dan Kecakapan Guru dalam Antisipasi Penyebaran Covid - 19 Tahap 1)




Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu. Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona.

Pandemi virus corona saat ini sangat memberikan dampak yang sangat ekstrim di berbagai aspek kehidupan, diantaranya pada paradigma pendidikan. Masa pandemi virus corona saat ini memberikan pergeseran pola mengajar guru, yang pada mulanya bertatap muka langsung, namun dengan kondisi masa pandemi ini mengharuskan guru dan peserta didik untuk tidak mengadakan kegiatan pembelajaran secara langsung atau tatap muka, akan tetapi tetap mengadakan interaksi kegiatan belajar mengajar secara maya (virtual) dengan memanfaatkan segala teknologi saat ini. Dengan demikian guru dituntut kreativitasnya dalam menciptakan inovasi pembelajaran untuk peserta didik agar pembelajaran tetap memberikan antusiasme belajar meskipun melalui program "belajar dari rumah".


Peran keluarga untuk program "belajar dari rumah" sangat berperan penting. Keluarga sebagai pendidikan pertama dan utama bagi anak, dengan adanya musim pandemi ini akan lebih dominan, karena anak lebih banyak bersama keluarga dari pada bersama guru. Dengan kondisi seperti ini kerjasama guru, orang tua dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan sangat dibutuhkan, agar tercipta hasil belajar yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan oleh guru. Program "belajar dari rumah" tidak hanya transfer ilmu pengetahuan saja yang dijembatani oleh peran keluarga, akan tetapi penguatan pendidikan karakter lebih penting. Penguatan pendidikan karakter di lingkungan keluarga dibawah peran keluarga akan memberikan dampak positif terhadap pembentukkan karakter anak,utamanya membangun sikap religius, mandiri, gotong royong, nasional dan integritas yang tinggi. 

Inovasi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sebagai pencapaian kompetensi dituntut lebih kreatif, karena kondisi masa pandemi. Kreativitas guru dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran memberikan tantangan tersendiri bagi guru. Guru harus dinamis mengikuti dan mampu menjawab kebutuhan urgensi pendidikan yang tepat untuk peserta didik di masa pandemi.  Pembelajaran tetap dilaksanakan namun tetap memperhatikan aturan aturan protokol kesehatan masa pandemi, salah satunya tidak bertatap muka. Oleh karena itu pembelajaran maya (virtual learning) lebih berperan penting. Dengan dikolaborasikan dengan model e-learning, kegiatan pembelajaran diharapkan dapat maksimal sehingga memberikan dapat positif kepada peserta didik, baik perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Dr. Sandi Budi Ariawan, M.Pd, salah satu nara sumber Webinar Kesharlindung Kemdikbud, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mengandung poin- poin penting, diantaranya : kompetensi terkuasai dan tujuan pembelajaran tercapai, pembalikan makna belajar mellaui learning by doing, interaksi memperkuat kompetensi, pembelajaran berpusat pada siswa, membangun kemandirian dan belajar sepanjang hayat.


Pembelajaran semasa pandemi memberikan rambu - rambu :
1. Self directed learning (pembelajaran secara mandiri dan langsung)
2. Multi sources (Melalui berbagai sumber belajar)
3. Life Long Learning (Belajar sepanjang hayat)
4. ICT Based Learning ( Pembelajaran berbasis Teknologi )
5. Adaptive Learning ( Pembelajaran yang adaptif)
6. Distance Learning ( pembelajaran jarak jauh)

Bentuk Inovasi guru dimasa pandemi :
1.  Pembelajaran berbasis TIK
2.  Penguatan hubungan keluarga dan siswa
3.  Belajar berorientasi pada budi pekerti
4.  Belajar bagaimana mengatur waktu belajar
5.  Mengadakan evaluasi dan tindak lanjut terhadap data kemajuan belajar siswa

Rekomendasi pembelajaran saat pandemi :
1.  Guru dan siswa sebagai subjek pendidikan
2.  Teknologi dan materi pembelajaran sebagai alat
3.  Peran keluarga lebih dominan
4.  Orientasi pembelajaran ke arah kecakapan hidup siswa
5.  penggunaan TIK harus selalu didampingi











Senin, 04 Mei 2020

Membangun Pendidikan Karakter Anak Berbasis Pelibatan Keluarga Di Masa Pandemic Virus Corona


Membersihkan tempat tidur

  Sholat berjamaah bersama orang tua

Masa Pandemi dampak virus Covid-19 atau virus Corona memberikan  perubahan pola belajar dan mengajar bagi guru kepada peserta didik. Kegiatan belajar dari rumah memberikan tantangan baru bagi guru dalam membelajarkan siswa – siswanya di rumah agar tetap belajar dan tetap berkembang dalam peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill). Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap. Dengan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup peran keluarga lebih utama karena pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu pembelajaran pertama yang dikenal oleh anak, dan pembelajaran pertama dan utama adalah keluarga.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga salah satu hal yang tepat diimplementasikan pada saat musim pandemic seperti saat ini. “Setiap rumah adalah sekolah” merupakan salah satu ajaran dari Ki Hajar Dewantara. Maksud dari “ Setiap rumah adalah sekolah”, hal ini menyiratkan bahwa setiap keluarga adalah sekolah bagi setiap anak, mengingat pendidikan yang pertama dan utama setiap anak adalah keluarga. Maka dari itu di saat pandemic seperti ini, sangatlah tepat pelibatan keluarga kembali digerakkan.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga lebih menekankan pada orientasi peningkatan kompetensi aspek sikap dan keterampilan. Sekalipun aspek pengetahuan juga ada, namun lebih menekankan pada aspek kompetensi sika dan keterampilan. Aspek sikap dan keterampilan berhubungan dengan sikap yang dilakukan oleh anak di rumah dibawah pendidikan dan bimbingan keluarga, yang pada akhirnya membentuk karakter anak yang baik.

Sikap religious , sikap sosial serta keterampilan adalah aspek – aspek yang tidak disadari telah dilakukan oleh anak – anak di rumah seperti, melakukan kegiatan ibadah tepat waktu, membantu orang tua membereskan dan membersihkan rumah serta sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama anggota keluarga.

Pelibatan keluarga dalam membentuk karakter anak adalah bukti nyata praktik baik kolaborasi guru dan orang tua dalam membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam keadaan apapun, kegiatan belajar mengajar dapat dikondisikan, tidak harus disampaikan oleh guru secara langsung namun orangtua dan keluarga mampu menjembatani guru dalam mendidik dan membangun karakter anak. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, akan tetapi aspek sikap dan keterampilan juga akan memberikan peningkatan.

Kesimpulannya musim Pandemi bukan hal yang menjadikan momok terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Musim pandemic memberikan hikmah peran keluarga dalam membentuk karakter anak semakin dominan. Peran dan pelibatan keluarga yang dominan dalam membangun karakter anak akan memberikan dampak positif juga terhadap hubungan guru dan keluarga serta masyarakat sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya semata – mata tugas guru seorang namun harus ada hubungan sinergis antara keluarga dan masyarakat.


#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah