Kamis, 26 November 2020

PELATIHAN DARING PENGEMBANGAN ARTIKEL JURNAL TEKNODIK TAHUN 2020




Alhamdulilah dipenghujung tahun 2020 ini diberikan kesempatan ikut pelatihan daring penyusunan artikel jurnal ilmiah bereputasi yang diselenggarakan oleh PUSTEKOM KEMDIKBUD melalui kegiatan PELATIHAN DARING PENGEMBANGAN ARTIKEL JURNAL TEKNODIK TAHUN 2020. 

Yth Peserta,    
Jurnal TEKNODIK Pusdatin Kemendikbud, mengundang Bapak dan Ibu sebagai peserta dalam Pelatihan Pengembangan Artikel Jurnal Teknodik (Webinar Series), yang akan dilaksanakan selama 2 minggu. Silahkan hadir dan bergabung pada kelas webinar seriies pada tanggal dan jam sbb:
18 November 2020 09:00 WIB,  
19 November 2020 09:00 WIB,  
25 November 2020 09:00 WIB,  
26 November 2020 09:00 WIB,  

Melalui Zoom Meeting pada tautan: gg.gg/Tatapmaya_TEKNODIK20
Meeting ID: 844 4932 1848
Passcode: teknodik

Catt: 
? 20-24 Nov 2020 Penugasan Mandiri (Merevisi konsep artikel masing-masing sesuai materi)
? 27-30 Nov 2020 Penugasan Mandiri (Merevisi konsep artikel masing-masing sesuai materi)
? Disarankan untuk bergabung di WA grup peserta melalui link https://chat.whatsapp.com/ELF6VmBFz6aEQuUYKFoFse

Atas kehadiran dan partisipasi aktifnya, diucapkan terima kasih. (surat undangan peserta terlampir)
salam,
Tim  Jurnal TEKNODIK

Unduhan :



Sabtu, 24 Oktober 2020

MEDIA SI PAGAR AIR ( MEDIA SIMULASI PERISTIWA PERUBAHAN BENDA PADAT GAS DAN CAIR

 


Media Si Pagar Air (Media Simulasi Peristiwa Perubahan Benda Padat, Gas dan Cair ) merupakan media belajar untuk mengenal wujud benda di sekitar kita seperti yang telah menjadi tujuan pembelajaran pada BUKU SISWA KELAS 3 TEMA 3 WUJUD BENDA DI SEKITARKU. Media Si Pagar Air dalam penerapannya kepada peserta didik melalui sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), karena pembelajaran ini dilakukan pada masa Pandemi Covid-19, sehingga kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR).

Penyampaian Media Si Pagar Air oleh guru kepada peserta didik melalui berbantuan Seesaw Class Learning Management System (LMS) dengan sintaks model pembelajaran discovery learning. Harapannya melalui praktik baik dengan menggunakan Media Si Pagar Air, peserta didik dapat menjelaskan beberapa perubahan wujud benda. Perubahan wujud benda yang dimaksud :

- perubahan padat menjadi cair
- perubahan padat menjadi gas
- perubahan cair menjadi padat
- perubahan cair menjadi gas
- perubahan gas menjadi cair
- perubahan gas menjadi padat



Bahan - bahan yang diperlukan untuk praktik membuat Media Si Pagar Air antara lain :

- 2 buah lilin

- 2 buah kaleng bekas dengan ukuran yang sama untuk kali penyangga

- 1 buah kaleng bekas untuk membakar

- korek api

- 10 biji kamper atau kapur barus

Cara Kerja Media Si Pagar Air :

1. Langkah 1

2. Langkah 2


3. Langkah 3


4. Langkah 4


5. Langkah 5


6. Langkah 6

7. Langkah 7


TONTON VIDEO PEMBELAJARAN MEDIA SI PAGAR AIR BERIKUT :
(jangan lupa like dan subscrib)


 RESPON SISWA :










Selasa, 13 Oktober 2020

NABUNG KARYA ANTARKAN MENJADI NOMINASI LOMBA KEMDIKBUD

 



Beberapa waktu lalu Kemdikbud melalui laman https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/ menyelenggarakan perlombaan Blog dan Vlog untuk siswa dan guru, hal ini sebagai upaya memberdayakan siswa dan guru dalam melestarikan pendidikan karakter yang saat ini menjadi agenda nawacita yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo menuju INDONESIA MAJU, SDM UNGGUL.


Masa Pandemi dampak virus Covid-19 atau virus Corona memberikan  perubahan pola belajar dan mengajar bagi guru kepada peserta didik. Kegiatan belajar dari rumah memberikan tantangan baru bagi guru dalam membelajarkan siswa – siswanya di rumah agar tetap belajar dan tetap berkembang dalam peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill)Pembelajaran pendidikan kecakapan hidup menekankan pada pengembangan keterampilan dan sikap. Dengan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup peran keluarga lebih utama karena pendidikan kecakapan hidup merupakan salah satu pembelajaran pertama yang dikenal oleh anak, dan pembelajaran pertama dan utama adalah keluarga.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga salah satu hal yang tepat diimplementasikan pada saat musim pandemic seperti saat ini. “Setiap rumah adalah sekolah” merupakan salah satu ajaran dari Ki Hajar Dewantara. Maksud dari “ Setiap rumah adalah sekolah”, hal ini menyiratkan bahwa setiap keluarga adalah sekolah bagi setiap anak, mengingat pendidikan yang pertama dan utama setiap anak adalah keluarga. Maka dari itu di saat pandemic seperti ini, sangatlah tepat pelibatan keluarga kembali digerakkan.

Penguatan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga lebih menekankan pada orientasi peningkatan kompetensi aspek sikap dan keterampilan. Sekalipun aspek pengetahuan juga ada, namun lebih menekankan pada aspek kompetensi sika dan keterampilan. Aspek sikap dan keterampilan berhubungan dengan sikap yang dilakukan oleh anak di rumah dibawah pendidikan dan bimbingan keluarga, yang pada akhirnya membentuk karakter anak yang baik.

Sikap religious , sikap sosial serta keterampilan adalah aspek – aspek yang tidak disadari telah dilakukan oleh anak – anak di rumah seperti, melakukan kegiatan ibadah tepat waktu, membantu orang tua membereskan dan membersihkan rumah serta sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama anggota keluarga.

Pelibatan keluarga dalam membentuk karakter anak adalah bukti nyata praktik baik kolaborasi guru dan orang tua dalam membelajarkan siswa. Dengan demikian dalam keadaan apapun, kegiatan belajar mengajar dapat dikondisikan, tidak harus disampaikan oleh guru secara langsung namun orangtua dan keluarga mampu menjembatani guru dalam mendidik dan membangun karakter anak. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak, tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, akan tetapi aspek sikap dan keterampilan juga akan memberikan peningkatan.

Kesimpulannya musim Pandemi bukan hal yang menjadikan momok terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Musim pandemic memberikan hikmah peran keluarga dalam membentuk karakter anak semakin dominan. Peran dan pelibatan keluarga yang dominan dalam membangun karakter anak akan memberikan dampak positif juga terhadap hubungan guru dan keluarga serta masyarakat sebagai tripusat pendidikan. Pendidikan tidak hanya semata – mata tugas guru seorang namun harus ada hubungan sinergis antara keluarga dan masyarakat.


#CerdasBerkarakter
#BlogBerkarakter
#SeruBelajarKebiasaanBaru
#BahagiaBelajardiRumah



Kamis, 08 Oktober 2020

AKTUALISASI PANCASILA DI ERA KEBIASAAN BARU

 


AKTUALISASI PANCASILA DI ERA KEBIASAAN BARU

 

Anik Twiningsih, M.Pd

Email : anik.twin@gmail.com

SD Negeri Laweyan No.54 Kota Surakarta

 

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sarat dengan pesan moral yang terkristalisasi sila – sila Pancasila. Pesan moral yang terkandung dalam sila – sila Pancasila memberikan penguatan pendidikan karakter dan nilai – nilai luhur budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan oleh kita sebagai tunas Pancasila. Penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam ruh dan jiwa Pancasila harus tetap lestari. Keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan nilai – nilai Pancasila. Keluarga sebagai pendidikan utama dan pertama sangat menentukan pembentukan karakter anak. Maka dari itu, sebelum anak memasuki lingkungan sekolah formal, nilai – nilai Pancasila seyogyanya diberikan oleh keluarga. Penanaman dan pembentukan karakter (character building) nilai – nilai Pancasila melalui peran keluarga, dapat dibangun melalui pembiasaan – pembiasaan baru yang dapat dikoordinasikan dengan sekolah sebagai satuan pendidikan formal, agar terjadi praktik baik serta adanya sinkronisasi keluarga dan sekolah. Dengan adanya sinkronisasi keluarga dan sekolah dalam implementasi kristalisasi nilai – nilai Pancasila, akan membentuk karakter rasa cinta tanah air (nasionalisme) sebagai insan Indonesia yang ber-Pancasila.

Pandemi Covid-19 tidak dipungkiri telah mengguncang dunia, tidak terkecuali pada dunia pendidikan. Paradigma pendidikan tersentak berbenah diri merapat agar tidak tenggelam akibat dasyatnya gelombang badai Pandemi Covid-19. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Belajar Dari Rumah (BDR), Blended Learning, E-Learning, merupakan sebagian deret barisan dari program pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menghalang badai Pandemi agar roda pendidikan tetap berputar. Pandemi memberikan dampak kepada semua pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk guru dan orangtua. Pandemi mengubah lazimnya strategi pembelajaran di sekolah secara langsung menjadi strategi pembelajaran di sekolah secara tidak langsung. Akibat Pandemi, pembelajaran di sekolah secara langsung harus berbalik arah mengaplikasikan strategi pembelajaran tidak langsung melalui model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selalu sigap dengan prahara pendidikan akibat Pandemi. Berbagai kebijakan telah diluncurkan untuk menunjang keberlangsungan roda pendidikan agar tetap berputar dengan baik, sesuai visi Indonesia yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Kemdikbud telah menggulirkan aturan baru melalui Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Dua poin penting isi dari Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa kegiatan belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna serta difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill).

Menurut Ausubel, belajar bermakna merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan materi-materi yang disampaikan guru, guru menysun materi sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat benar-benar bermakna bagi siswa. Dalam pembelajaran ini peserta didik dapat menggunakan lebih banyak indranya tidak hanya mendengar atau melihat saja namun siswa juga melakukan. Belajar bermakna merupakan pendekatan pengelolaan sistem pembelajaran melalui metode belajar aktif menuju belajar mandiri. Pengalaman belajar hasil pembelajaran bermakna oleh guru sangat ditentukan oleh bagaimana guru mengemas rencana pembelajaran itu serta lingkungan belajar siswa. Pendidikan karakter sebagai salah satu produk pembelajaran bermakna, kristal – kristalnya sangat bertalian erat dengan ruh dan jiwa Pancasila, mengingat didalam sila – sila Pancasila sarat akan nilai – nilai penguatan pendidikan karakter, diantaranya nilai religius, nilai kemandirian, nilai nasionalisme, nilai gotong royong, dan nilai integritas. Hal ini sesuai Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). “PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai – nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratrif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, dan tanggungjawab,” bunyi Pasal 3 Prepres Nomor 87 Tahun 2017, sehingga semakin jelas adanya garis benang merah keterkaitan antara penguatan pendidikan karakter dengan Pancasila.BDR ( Belajar Dari Rumah ) merupakan salah satu kebijakan pemerintah melalui Kemdikbud yang telah dilaksanakan selama masa Pandemi, Begitu juga model Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) untuk saat ini merupakan rekomendasi pemerintah dalam masa Pandemi. PJJ dapat dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan baik secara daring ataupun luring. SeeSaw Class merupakan salah satu aplikasi / platform yang dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana menjembatani Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Melalui aktivitas belajar berbasis dalam jaringan Seesaw Class, guru dapat mengaktualisasi kegiatan - kegiatan Belajar Dari Rumah ( BDR ), tidak terkecuali aktualiasasi nilai - nilai Pancasila. Aktualisasi nilai - nilai Pancasila melalui strategi PJJ berbasis daring memang memerlukan gotong royong orangtua bersama guru agar program BDR menjadi sebuah praktik baik. Sehingga pada akhirnya pembangunan pendidikan karakter melalui pelibatan keluarga akan berdampak positif juga pada penanaman nilai - nilai Pancasila berbasis pendidikan keluarga.

Penguatan pendidikan karakter sebagai salah satu produk kristalisasi nilai - nilai Pancasila perlu dikoordinasikan secara baik bersama guru dan keluarga. Penguatan pendidikan karakter dapat dibangun melalui kegiatan pembiasaan di lingkungan keluarga. Berangkat dari hal - hal kecil seperti ketaatan beribadah di rumah, saling menyayangi, menjaga sopan santun terhadap orangtua, suka berbagi, musyawarah keluarga, dan sebagainya. Namun hal - hal kecil tersebut memerlukan stimulus dari guru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan agar menghasilkan produk praktik baik. Produk praktik baik itu adalah terciptanya tunas - tunas Pancasila yang senantiasa berjiwa Pancasila, dan pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia Maju, Sumber Daya Manusia Unggul.

BDR dan Penguatan Pendidikan Karakter merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, karena penguatan pendidikan karakter lebih dominan dibangun dari hasil didikan keluarga di lingkungan rumah. Karakter setiap anak sangat ditentukan pola asuh keluarga. Pola asuh keluarga menentukan karakter anak maka dari itu penanaman nilai - nilai pancasila melalui pelibatan keluarga sangat ditentukan pula pada pola asuh keluarga terhadap anak. Keluarga yang telah membudayakan nilai - nilai Pancasila akan tercermin pada bagaimana karakter anak tersebut. Anak - anak yang sudah dibiasakan dengan tatanan hidup ber - Pancasila akan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Dengan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi akan menumbuhkan rasa patriotisme. Sifat patriotisme adalah sikap pantang menyerah, serta semangat berjuang. Dalam Era masa kini semangat berjuang sangat penting dan perlu dibangun. Dengan sikap semangat berjuang akan melahirkan pola pikir yang terbuka, kritis, kreatif, mengutamakan kerjasama, dan komunikasi ( musyawarah ). Pola pikir yang terbuka, kritis, kreatif, mengutamakan kerjasama, dan komunikasi merupakan unsur - unsur keterampilan Abad 21. Dengan demikian, Penguatan pendidikan karakter melalui aktualisasi nilai - nilai Pancasila akan melahirkan keterampilan - keterampilan pada anak yaitu keterampilan Abad 21, dimana keterampilan Abad 21 ikut mengambil peran penting dalam mencetak Pelajar Pancasila.

Enam profil dari Pelajar Pancasila, yaitu: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia, Kebhinekaan Global, Gotong royong, Kemandirian, bernalar Kritis dan Berfikir Kreatif. Profil Pelajar Pancasila inilah yang akan mampu menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi berbagai tantangan global. Pelajar Pancasila berorientasi mencetak tunas – tunas Pancasila melalui integrasi pembelajaran di sekolah. Guru harus mampu mengkombinasikan kristal – kristal Pancasila melalui kegiatan pembelajaran secara inklusif. Pembelajaran inklusif disini merupakan pembelajaran yang diimplementasi secara menyeluruh, adanya saling berkaitan, saling bertalian setiap substansi pembelajaran. Menyeluruh kepada sasarannya, nilai – nilai Pancasila diberikan kepada semua peserta didik tanpa memandang perbedaan. Menyeluruh ke semua jenjang, nilai – nilai Pancasila diimplementasikan kepada semua jenjang pendidikan.

Harapannya, aktualisasi nilai – nilai Pancasila pada era pembiasaan baru ini agar terjaga kelestarian kristal – kristal Pancasila sebagai warisan nenek moyang kita. Sebagai hasil perjuangan para pahlawan kita. Sebagai nilai – nilai luhur yang mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia. Yang pada akhirnya berdapat positif pada semua aspek kehidupan bangsa, baik nantinya berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat serta bangsa.

 

#ARTIKELBAKTIPANCASILASD2020

#AktualisasiNilaiNilaiPanacasila

#PenguatanPendidikanKarakter

#BelajarSepajangHayat

#BelajarDariRumah

#SinkronisasiKeluargaDanSekolah

#BaktiPancasila

#Kemdikbud2020








Selasa, 29 September 2020

MEDIA PIL UNIK (PUZZLE PECAHAN BIASA DENGAN FLANEL UNIK) BERBASIS SEESAW CLASS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)

 


Media Pil Unik merupakan akronim dari Media Puzzle Pecahan Biasa Dengan Flanel Unik. Dalam implementasinya pada kegiatan pembelajaran diterapkan untuk mengenal konsep bilangan pecahan kelas 3 Sekolah Dasar. Media Pil Unik dalam penerapannya kepada peserta didik dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran berbasis dalam jaringan yaitu dengan menggunakan Seesaw Class Learning Management Sistem (LMS).

BAHAN - BAHAN

Bahan - bahan yang digunakan dalam membuat media Pil Unik antara lain : 
1. Benang
2. Kain flanel dengan aneka warna
3. Jarum
4. Kancing baju
5. Gunting
6. Penggaris
7. Pencil


                     

CARA MEMBUAT :

=> TONTON TUTOTIAL VIDEO BEMBELAJARAN BERIKUT 👇👇👇




Aktivitas pembelajaran daring Media Pil Unik melalui Seesaw Class Learning Management System (LMS)

Tahap penyiapan bahan oleh peserta didik


Penyampaian tugas kepada peserta didik


Hasil pekerjaan peserta didik









Minggu, 27 September 2020

MEDIA SI EGUAPI BERBASIS STEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN PADA SISWA KELAS 1 SD

 



Peningkatan Keterampilan Mengkomunikasikan dan Hasil Belajar Melalui Penggunaan Media Si Eguapi Berbasis STEM Tema Peristwa Alam Kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019

 

Anik Twiningsih, M.Pd

anik.twin@gmail.com

SD Negeri Laweyan No.54 Kota Surakarta, anik.twin@gmail.com

 

Penelitian tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan keterampilan mengkomunikasikan dan hasil belajar siswa dengan penggunaan media alat peraga Si Eguapi berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematics) pada tema peristiwa alam pembelajaran Tematik Kelas I. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Laweyan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak 25 siswa, terdiri dari 8 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan. Metodologi penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pola : perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, revisi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode diskusi, observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Dari hasil tindakan didapatkan bahwa hasil belajar dan  kemampuan keterampilan mengkomunikasikan siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu siklus I (79,60%) dan siklus II (88,44%), kemampuan keterampilan mengkomunikasikan siswa yaitu siklus 1 (81,48%) dan siklus II (89,67%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan media pembelajaran alat peraga Si Eguapi (Simulasi Erupsi Gunung Api) Berbasis STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematics) pada tema peristiwa alam Kelas I dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mengkomunikasikan dan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Laweyan Kota SurakartaTahun Pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci : Media Si Eguapi, STEM (Sains, Technology, Engineering, Mathematics)


UNDUH DISINI 👇👇👇





Sabtu, 26 September 2020

KEGIATAN LAYANAN PAUD INKLUSI POS PAUD EINSTEIN




   






Usia dini merupakan masa yang fundamental dalam kehidupan, karena pada masa ini semua pendidikan yang diberikan akan menjadi dasar bagi kehidupan manusia. Masa usia dini dikenal dengan periode keemasan yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Pada masa ini seluruh aspek perkembangannya akan berkembang pesat dan maksimal jika diberikan stimulasi yang tepat. Sekurangnya ada enam aspek dasar perkembangan anak yang harus diberikan stimulasi semenjak usia dini. Apabila tidak diberikan stimulasi, maka anak akan mengalami keterlambatan dalam perkembangannya. Keterlambatan ini dapat mengganggu pada perkembangan anak di tahap selanjutnya. Karenanya penting adanya pemberian stimulasi dan layanan yang dapat mendukung dalam perkembangan kemampuan serta perkembangan anak. Apabila anak mengalami keterlambatan pada masa perkembangannya dan memiliki kebutuhan khusus, diperlukan pemberian layanan yang tepat terhadap perkembangan anak. Anak yang berkembang secara optimal akan menjadi anak yang matang dalam setiap perkembangannya, dan diharapkan akan siap memasuki pendidikan selanjutnya sesuai dengan kematangan usia dan kemampuannya. Pemberian layanan terhadap anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan melalui pendidikan inklusi, mendorong semua pihak untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu agar anak-anak dapat memperoleh haknya untuk mendapatkan stimulasi pendidikan, hak bermain dan hak memperoleh perlindungan. Tentunya, pelaksanaan pendidikan inklusif mesti dimulai sejak usia dini yang dapat dilakukan oleh lembaga PAUD.  

Berangkat dari latar belakang diatas program PAUD INKLUSI POS PAUD EINSTEIN sebagai lembaga pendidikan non formal berusaha menjembatani akan kebutuhan layanan pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus sebagai wujud partisipasi dari gerakan pemerintah menuju PAUD sebagai gerakan nasional. Gerakan pemerintah menuju PAUD sebagai gerakan nasional didasari oleh diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini. 

PAUD Inklusi POS PAUD EINSTEIN sebagai lembaga PAUD inklusi berbasis masyarakat dikelola dengan prinsip “dari, oleh, dan untuk masyarakat” berdasarkan  azas  gotong-royong,  kerelaan,  dan  kebersamaan. Dengan  prinsip  pengelolaan  dari,  oleh,  dan  untuk  masyarakat serta  memanfaatkan  potensi  lingkungan PAUD Inklusi POS PAUD EINSTEIN memberdayakan subsidi silang. Subsidi silang disini berarti memberdayakan masyarakat/swasta/pemerintah sebagai mitra dalam pengelolaan dan pengembangan.Dalam penyelenggaraannya PAUD Inklusi bekerja sama dengan orangtua dan masyarakat POS PAUD EINSTEIN pemangku kepentingan di bawah binaan Dinas Pendidikan. Kegiatan lembaga PAUD Inklusi  POS PAUD EINSTEIN berperan mefasilitasi anak usia dini berkebutuhan khusus disambut dengan antusias oleh orangtua dan masyarakat.

Sebagai lembaga pendidikan anak usia dini, PAUD INKLUSI POS PAUD EINSTEIN memiliki visi misi :


Visi

Terwujudnya anak – anak yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta      bertaqwa


Misi

Memberikan pengasuhan, layanan, pendidikan bagi anak usia dini secara  inklusif berdasarkan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All)

Membentuk karakter  dan berkepribadian serta mandiri

Memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungannya

Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan PAUD inklusi

Tujuan :

Membentuk anak – anak yang cerdas , berkualitas, dan berkembang sesuai dengan usianya secara inklusif dengan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All)